Thursday, April 17, 2008

Amy Tan

menyentuh hati dengan tulisan dari hati


Aq mengenalnya ketika aq lagi sebel dengan kuasa-NYA dalam membuat takdir, aq merasa DIA tidak adil, mengapa orang baik justru selalu dapat musibah, mengapa orang yang jahat tidak pernah mendapat teguran, mengapa mengapa dan mengapa lainnya yang membuatku muak dengan sebuah kata bernama "takdir". "The Opposite of Fate" itu nama judul buku dengan nama pengarang yang enggak aq kenal, aq membayangkan penulisnya juga mengalami perasaan sama sepertiku, dan tanpa pikir panjang novel itupun masuk dalam tas belanja. Ternyata, aku salah. The Opposite of Fate memberikan sesuatu yang tidak pernah aq harapkan, aq tidak menemukan jawaban/dukungan atas perasaanku tapi justru membuka mataku akan sebuah perjalanan hebat melawan kenangan akan didikan ibunya yang tidak ia sukai. Tulisan kisah hidupnya benar-benar berasa membaca sebuah diary kehidupan yang sangat sayang untuk ditutup sebelum habis halamannya.

Dari novel itu pula aq baru tahu kalau ternyata sudah banyak buku yang dibuatnya dengan berbagai penghargaan, dan perburuanpun dimulai. Tidak mudah menemukan bukunya sampai akhirnya sewaktu Gramedia membuka gerainya di Boker aq bisa mendapatkan "The Hundred Secret Senses" dan "The Bonesetter’s Daughter". Akhirnya aq mengenali ciri khasnya, Amy tan selalu menuliskan tentang hubungan anak perempuan yang sangat Amerika dengan ibunya yang sangat China; hubungan tokoh utama (perempuan) dengan kekasihnya yang juga bermasalah; hal-hal yang bersifat ghaib dan saudara perempuan baru.

The Hundred Secret Senses membuatku ketawa setiap kisah Nona Baner keluar, merenungkan sikap arogan Olivia yang sangat berlawanan dengan Kwan, seorang kakak yang sangat mencintai adiknya dengan teramat sangat melebihi orangtua Olivia sekalipun dan akhirnya menangis bersama Olivia yang merasa tidak dicintai Simon, suami yang sangat dicintainya tetapi memiliki kisah cinta yang sangat mendalam dengan kekasihnya dulu, Elsa yang telah meninggal. Dan terkadang, qt memang terjebak pada apa yang tertanam dikepala, sebesar apapun usaha Simon untuk menunjukkan ketulusan cintanya kepada Olivia tapi Olivia tidak pernah melihatnya. Elsa telah mati di hati Simon tapi justru tidak pernah mati di hati Olivia.

The Bonesetter’s Daughter mengangkat cerita tentang kebencian Ruth kepada ibunya yang selalu mengatur kehidupan dan kemauannya bahkan memata-matainya dengan membaca diary-nya. Dia membenci semua hal tentang ibunya, sampai hasil diagnosa dokter bahwa ibunya menderita Alzheimer merubah kebenciannya menjadi perhatian besar untuk mengorek masa lalu ibunya. Ibunya ternyata hanya anak seorang pembantu yang dipangilnya "Bibi Tersayang" yang memiliki wajah sangat buruk tetapi diangkat anak oleh orang yang kemudian dia kenal sebagai orang tua kandungnya. Masa lalu ibunya akhirnya terkuak satu persatu dan bersamaan dengan itu hubungan Ruth dengan Art, suaminya juga membaik.

Semuanya menarik dan tidak membosankan, tapi aku masih belum puas karena "The Joy of Lucky Club" belum juga aq peroleh. Beruntunglah rizal inget adeknya punya buku ini dan transaksi barter novel dengan dvd-pun berlangung lancar sabtu kemarin di Depok. Walaupun buku itu sudah kuning dan berbau (terbitan tahun 1994 bow!) tapi tidak mengurangi keindahan kata-kata yang ditulis Amy Tan, coba simak yang satu ini:
"Kami sudah tersesat, dia dan aku, atak tampak dan tak melihat, tak terdengar dan mendengarkan, tak dikenal oleh yang lain" (page 104)"

Sungguh mengagumkan tulisannya, begitu banyak pelajaran hidup yang bisa dijadikan contoh, begitu banyak petuah bijak yang bisa dijadikan inspirasi. Tidak percaya?? Apakah tidak merasakan bahasa yang sekarang kugunakan terlalu halus?? Jangan khawatir, ini hanya sementara, hanya ingin seperti Amy tan, karena akupun pegel nulis terstruktur seperti ini.

"Ayat - Ayat Cinta"

Gw ga terlalu menggemari buku-buku cerita islami karena ngrasa isinya terlalu menggurui dan ga down to earth (ato kalo ukurannya gw ya...down tohell...). beberapa temen pernah ngasih buku islami tapi yg ada gw jadi kesel, apalagi kbanyakan buku-buku itu seolah mengurangi ruang gerak perempuan (anw..thx friends..) dan to good to be true.

"Ayat-ayat Cinta" ya..itu novel yg katanya best seller bersampul kuning dengan gambar cewek keliatan matanya doanx. duhh judulnya aja dah ga' banget, pasti kisah cinta mendayu-dayu nih, palagi testimoni pembacanya tinggi banget, itulah pikiran-pikiran jahat yang menari-nari di otak gw tiap ngliat novel itu. walopun berkali2 dipinjemin tp gw males baca, sampe akhirnya keabisan bahan bacaan dan kembali tawaran itu datang dan yah...gw baca.

Astaghfirullah....
koq gw seburuk ini ya prasangkanya pada buku yang penuh teladan karya Habiburrahman El Shirazy, maaf ya kang abik. Buku ini mendidik tanpa pembacanya merasa digurui, memberi contoh kehidupan yang baik tanpa membuat pembacanya merasa sulit mewujudkannya. Kembali membangkitkan keyakinan bahwa perbuatan baik pastinya akan menuai kebaikan pula (walaupun tidak pernah kapan datangnya) yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan apa yg telah diperbuatnya.

Ayat Ayat Cinta membuat gw malu krn sering bergumam "halah gitu aja koq dilarang; kalo kepepetkan ga pa-pa" dan ungkapan peng"halal"an utk sesuatu yg telah jelas dilarang Tuhan, pesan dan nasehat yang dahsyat terangkai dalam cerita novel tersebut.


Terimakasih untuk pengarang novel ini, semoga terus menghasilkan karya-karya yang penuh makna & maaf atas prasangka buruk gw. Peace Man!!

“Iblis Mengugat Tuhan”

Bagian Pertama: “Iblis Mengugat Tuhan”


Al Shawni mengawali kisahnya dengan seorang pendeta bernama Buhairah yang menarik diri dari gereja dan memutuskan hidup menyepi. Dia banyak membaca buku-buku Kristen tapi tetep aja "kegelisahan" teologisnya ga kejawab. sampai dia menemukan ramalan tentang kenabian Rasulullah dan finally bertemu dgn rombongan Abdul Mutholib dan dia menemukan tanda kenabian pada punggung Muhammad. Singkat crita, untuk menjawab kegelisahan Buhairah, Rasulullah membawanya ketempat yang sepi (with capital Z) dan ia mengalami komunikasi transendental dengan sosok makhluk gaib berwujud iblis.

Mulai dari titik ini, bersiap-siaplah untuk membuka pikiran luas-luas dan tidak lupa membaca footnotenya (utk menggiring qt kembali biar ga kejebak provokasi Iblis). Banyak statement Iblis yang pernah terlintas di kepala gw (Hah!!! gw iblis juga dunx) n gw dapet jawaban yang memuaskan bukan hanya dari penjelasan Buhairah tapi juga ocehan Iblis. Ngliat Egosentrisme iblis gw seperti ngliat keseharian manusia kebanyakan yang sering tidak puas dengan keadaan, menyalahkan orang lain, n slalu ngrasa bener.

Dibagian kedua ada: “The Men Who Have The Elephant”

bab awal dan akhir dari bagian kedua ini gw emang agak ga mudeng (hihii...slalu deh) tapi cerita ditengahnya tentang Pasukan Abrahah yang menyerang Rumah Suci Ka'bah bener-bener mengasikkan. Ada bagian yang bikin gw tercengang sewaktu panglima Abrahah brekata kepada Abdul Muthalib yang tengah menggendong (calon) Rosululloh kira2 gini:


Tuhan memenangkan kaum Qurais yang jelas-jelas tidak meng-Esa-kan Tuhan dan menghancurkan pasukan Abrahah yang berperang Mengatasnamakan Agama (Tuhan) bukan karena ingin memenangkan kaum Qurais, tapi Tuhan menyelamatkan Abrahah dari kesalahan lebih jauh dan akan menghukum kaum Qurais dengan "tongkat yang diambil dari pohonnya sendiri" (yaitu:Muhammad).


gw berharap orang-orang yang berperang mengatasnamakan Tuhan juga baca bagian-bagian dimana sang Panglima mengingatkan Abrahah untuk tidak menyerang suatu kaum karena kesalahan salah satu kaum tersebut, suatu solusi tepat & efektif yang harusnya diteladani.

Buku ini bukan cuman bacaan orang Islam koq, bahkan crita-crita yang diambil banyak ngambil kisah-kisah Perjanjian Lama dan Baru. Yang jelas, siapkan pemikiran yang terbuka untuk baca buku ini n semoga dapat pencerahan setelah membacanya

KLAN OTORY IV

The Harsh Cry of the Heron.

Fuihh.....makin seru aja nih cerita Lord Otori Takeo dan keluarganya. Setelah lumayan jelek di Klan Otori II dan meningkat lagi di Klan Otori III tapi dengan ending yang kurang memuaskan, akhirnya di seri IV ini semuanya terbayar. (yah walopun cape' mata n cape' tangan coz bukunya tuebell). Dibuku ke-IV ini bercerita tentang pengkhianatan, kepercayaan, perkembangan anak-anak takeo, kisah cinta shigeko (cinta yg tidak bisa terucapkan) yang sangat menyentuh dan kematian-kematian yang tragis.

Anak-anak Takeo udah gedhe dan semuanya cewek; shigeko yang berjiwa pemimpin, Maya+Miki (anak kembar) yang kehadiranya tidak disukai masyarakat dan kaede karena mitos kutukan anak kembar (huh!! Nyebelin banget nih kaede di buku ke-IV ini). Tapi keahlian Maya+Miki tinggi banget, karena itu mereka lebih sering tinggal brsama tribe buat berlatih. Sementara itu kemampuan takeo telah menurun drastis akibat cacat ditangannya, ditambah dengan banyaknya orang kepercayaan Takeo yang tewas dan kisah mengejutkan tentang adik Takeo yang ternyata masih hidup; Intrik pengkhianatan dari anak Shizuka & Arai (Zenko) yang menikah dengan Hanna (ade’ kaede) yang seru abiz, dan kekhawatiran kaisar dengan reputasi Takeo yang terus meningkat membuat posisi Takeo sebagai pemimpin 3 negara terancam.

Kehidupan di Tiga Negara udah makmur dan terbebas dari perang selama 16 tauh berkat kerja keras otory-kaede dan tunduknya tribe. Tapi kelompok Kikuta pimpinan Akio masih terus menyimpan dendam namun sedikit kecewa dengan hisao, anak takeo hasil hubungan dengan yuki (KLan Otori I) yang ga' nunjukin kekuatan kikuta yang dahsyat. Tapi akio berhasil menjalin kerjasama dengan zenko yang telah berkomplot dengan kelp. kuroda + pihak asing + lord kono (anak fujiwara yg hombreng itu lho).

Taku (adik zenko) dibunuh kelp. kikuta atas perintah zenko, tekad Takeo untuk menghindari perang dengan kaisar ternyata gagal, Maya disekap Akio yang justru membantu Hisao untuk menggunakan kekuatannya menjadi pemimpin dunia arwah dan mendengarkan pesan Yuki, Shizuka diancam untuk ikut Zenko/bunuh diri, Miki melarikan diri dari Shizuka untuk mencari Maya, Hana yang diliputi dendam karena cintanya ditolak Takeo bersiap membuka rahasia takeo akan anaknya kepada Kaede dan segudang rencana licik lainnya menemui Kaede yang baru melahirkan anak laki-laki.

Yup, perang emang tidak bisa dihindari. Kehadiran Takeo di kekaisaran yang semula diterima dengan baik akhirnya juga berakhir perang karena kaisar tersinggung dengan ikutnya jerapah (lambang restu surgawi terhadap pemimpin) kembali ikut Takeo. Teknik pertempurannya bagus, di sini Shizuka menjadi pahlawan karena berhasil memanah mata sang jenderal. Tapi kemenangan ini tidak ada artinya karena Kaede dengan sangat mengejutkan berhasil dipengaruhi Hana dan meninggalkan Tiga Negara. Akhirnya untuk menggalang kekuatan melawan Zenko, Shizuka bersedia menjadi istri sang Jenderal dan Takeo meletakkan kepemimpinannya dan kembali ke biara. Sementara itu, Maya dan Miki dengan bantuan arwah Yuki berhasil melarikan diri dan pergi ke biara.

Di biara inilah Takeo menemui ajalnya, bukan seperti ramalan yang selalu menghantui Takeo, tapi...hmmm baca ndiri ajalah, ntar malah ga seru kalo diceritain semuanya.

Mmmm kalo gw sok-sokan ngasih rating antara 1-5:

KO I= 4, KO II=1, KO III=3,5 DAN KO IV=5