The Hundred Secret Senses membuatku ketawa setiap kisah Nona Baner keluar, merenungkan sikap arogan Olivia yang sangat berlawanan dengan Kwan, seorang kakak yang sangat mencintai adiknya dengan teramat sangat melebihi orangtua Olivia sekalipun dan akhirnya menangis bersama Olivia yang merasa tidak dicintai Simon, suami yang sangat dicintainya tetapi memiliki kisah cinta yang sangat mendalam dengan kekasihnya dulu, Elsa yang telah meninggal. Dan terkadang, qt memang terjebak pada apa yang tertanam dikepala, sebesar apapun usaha Simon untuk menunjukkan ketulusan cintanya kepada Olivia tapi Olivia tidak pernah melihatnya. Elsa telah mati di hati Simon tapi justru tidak pernah mati di hati Olivia.
The Bonesetter’s Daughter mengangkat cerita tentang kebencian Ruth kepada ibunya yang selalu mengatur kehidupan dan kemauannya bahkan memata-matainya dengan membaca diary-nya. Dia membenci semua hal tentang ibunya, sampai hasil diagnosa dokter bahwa ibunya menderita Alzheimer merubah kebenciannya menjadi perhatian besar untuk mengorek masa lalu ibunya. Ibunya ternyata hanya anak seorang pembantu yang dipangilnya "Bibi Tersayang" yang memiliki wajah sangat buruk tetapi diangkat anak oleh orang yang kemudian dia kenal sebagai orang tua kandungnya. Masa lalu ibunya akhirnya terkuak satu persatu dan bersamaan dengan itu hubungan Ruth dengan Art, suaminya juga membaik.
Semuanya menarik dan tidak membosankan, tapi aku masih belum puas karena "The Joy of Lucky Club" belum juga aq peroleh. Beruntunglah rizal inget adeknya punya buku ini dan transaksi barter novel dengan dvd-pun berlangung lancar sabtu kemarin di Depok. Walaupun buku itu sudah kuning dan berbau (terbitan tahun 1994 bow!) tapi tidak mengurangi keindahan kata-kata yang ditulis Amy Tan, coba simak yang satu ini:
"Kami sudah tersesat, dia dan aku, atak tampak dan tak melihat, tak terdengar dan mendengarkan, tak dikenal oleh yang lain" (page 104)"
Sungguh mengagumkan tulisannya, begitu banyak pelajaran hidup yang bisa dijadikan contoh, begitu banyak petuah bijak yang bisa dijadikan inspirasi. Tidak percaya?? Apakah tidak merasakan bahasa yang sekarang kugunakan terlalu halus?? Jangan khawatir, ini hanya sementara, hanya ingin seperti Amy tan, karena akupun pegel nulis terstruktur seperti ini.