Thursday, January 8, 2009

YES MAN... Sisi Lain Seorang Jim Carrey

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Gw termasuk kelompok orang yang memandang sebelah mata terhadap film komedi yang diperankan Jim Carrey, emang sih ni orang unik dan harus diakui kehebatannya dalam memainkan karakter co' gokil yang hiperaktiv plus muka komiknya yang sangat lentur... tapi lucunya ya segitu aja dan kadang malah menjengkelkan. Kali ini gw salah... Belum lama film diputer qt udah ketawa ngakak sewaktu adegan Carl di rental DVD yang ditelfon sahabatnya Peter. Jim Carrey memerankan Carl Allen seorang duda yang ga' punya gairah hidup, kehidupannya hanya seputar kantor dan nonton dvd, sangat membosankan. Temen-temennya dibuat jengkel ma kelakuannya.

Hingga akhirnya ia bertemu teman lama yang mengenalkannya pada program motivasi diri "YES MAN", sang motivator "Terrence" berhasil memaksa Carl untuk tidak lagi berkata TIDAK pada setiap kesempatan karena dengan berkata TIDAK maka kesialan akan menimpa hidup Carl. Sepulang mengikuti program YES MAN kehidupan Carl-pun berubah, awalnya emang ga' enak tapi begitu banyak hal terbaik datang dalam hidupnya seperti cinta, karir yang menjanjikan dan persahabatan yang kembali diperolehnya maka Carl berubah menjadi orang yang selalu mengiyakan atas apapun yang diminta atau ditawarkan kepadanya. Peter, teman baiknya berulangkali mengingatkan agar mempertimbangkan dulu setiap ajakan/permintaan yang datang padanya tapi Carl tidak pernah mempedulikannya. Bersama Allison (cantik kali ni ce'...) Carl mendapatkan kembali gairah cintanya, melakukan hal-hal baru secara spontan yang membahagiakan. Namun kegiatan baru yang dilakukannya justru mendatangkan kecurigaan dari dinas rahasia Amerika, dari kejadian ini Allison menjadi tahu sisi kehidupan Carl yang belum pernah diceritakannya termasuk didalamnya bahwa Carl pernah menikah dan hasil program YES MAN yang membuatnya selalu menuruti apapun yang diminta... Allison memutuskannya karena menganggap apa yang dilakukan Carl hanyalah kebohongan saja. Hanya Terrence yang berhasil meyakinkan Carl bahwa tidak semua hal harus dijawab dengan IYA! Karena semua hal juga perlu dipikirkan dan dipertimbangkan.

Karena film ini bergenre komedi tentu saja banyak adegan konyol dan percakapan lucu yang menghadirkan tawa penontonnya. Norman, bos-nya Carl tampil memikat dengan segala keanehan dalam dirinya namun memiliki jiwa bersahabat yang tiada duanya, Tillie nenek centil juga bikin qt geleng-geleng dan tentu saja Carl. Adegan yang paling gw suka ketika Carl dan Allison terjebak hujan, layaknya seorang gentleman maka Carl membuka jaketnya tapi bukannya melindungi Allison dengan mesra malah menutupi kepalanya layaknya adegan penculik yang membawa lari hasil tangkapannya.... menurut gw sebagi ce' yang ga' berjiwa romantis adegan in justru amat manis... romantis yang kocak.

Bagi yang pengen ngliat penampilan lain dari Jim Carrey langsung aja berangkat ke 21/XXI, ga' rugi koq nonton film ini yang cukup mengendurkan saraf ketegangan dan kelelahan setelah bekerja 1 minggu ini. Berhubung ini komedi romantis sebaiknya ga' ngajak adek kecil buat nonton film ini, ga' banyak sih adegan ciumannya tapi kurang pas ditonton anak-anak. Met menikmati libur akhir pekan....


**eh dah weeknd lagi... TMBook, Centro.. hmm.. ka'nya seru juga

Remember (Me) When It Rains

Disaat langit menumpahkan airmatanya bukankah seharusnya kamu mengingatku... aku akan ada untukmu, melindungimu. Namun lihatlah apa yang kau lakukan ketika melihat awan hitam menyelimuti langit, mungkin aku cemburu ketika kamu mengacuhkanku dan kamu sibuk dengan pilihan jaket mana yang akan kamu pakai hari ini... sudah cocokkah dengan baju yang kamu kenakan?? Yaa... mungkin begitulah perasaan payung gw seandainya dia dapat bicara

Gw mencintai hujan dan ga' berniat jadi model video clip "Lady Rain" by Indecent Obsession namun bukan karena gw mencintai hujan sehingga gw ga' mencintai payung. Repoottt itulah yang gw rasain saat mbawa payung, pertama lumayan nambah berat di tas, saat memakainya bikin capek tangan dan sia-sia juga make payung sewaktu angin membawa hujan dari samping dan membasahi celana dan baju gw, setelah dipakai maka akan ada kerepotan lanjutan yaitu membawa barang basah ketika masuk ruangan dan kerepotan selanjutnya tentu aja berhubungan dengan daya ingat gw yang rendah... iya.. gw pelupa! 


Jadi keinget lagi jaman kuliah gw dipelototin mata sipit echa cuma gara-gara nanggepin sarannya "makanya.. kalo hujan tu bawa payung" 
n dengan plos gw jawab "emang kalo make payung terus jadi ga' hujan??" 
PLAKKK PLAKKK PLETHAAAKKK!!! 
Mantan bos juga pernah nyemprot gw, masalahnya sepele... setelah 26 jam ga’ tidur ditahan dirumah bos besar di bintaro, pagi hari qt balik ke depok dan ternyata…. menurut gw sih gerimis tapi menurutnya sudah termasuk hujan sehingga dengan kemurahan hatinya ia merelakan payungnya.... 
katanya gw bisa sakit kalo kurang tidur terus kehujanan.... (deuhh perhatian banget sih wink winkkk winkkk)
sudah bisa ditebak gw ngeyel memilih jalan ke kontrakan tanpa payung. Kaget banget sewaktu sosok pendiam dan jarang ngomong itu bicara dengan nada tinggi tiba-tiba.. 
WHATEVER LAH!! DASAR BAN-DELLL!!
Whoaaaa!!! sabar pak sabar….. buru-buru gw turun sebelum ia mengeluarkan gw lewat jendela.

Iya gw tahu... payung emang penting saat musim hujan gini dan gw juga bukan antipati maupun deskriminatif ma payung, hanya saja... payung selalu menjadi benda yang terakhir gw inget di saat hujan. Hampir setengah tahun ini gw ga’ punya payung, saat punya-pun gw make bisa diitung make jari tangan (TANGAN KIRI!! Teriakk Ikal dikejauhan!) lebih seringan dipinjem temen. 2 Hari yang lalu setelah gw pulang dari Giant tanpa membeli payung yang sudah gw rencanain (gimana sih meningkatkan daya ingat?) mas OB menawarkan diri membelikannya n…. thar---raaa… payung hijau lembut dengan hiasan 1 bunga mungil mengembang indah dikantor namun lagi-lagi gw lum make dah diperawanin temen. Sore tadi saat kaki baru memasuki pelataran Botani Square tiba-tiba hujan turun dengan derasnya
n…. thar---raaa… payung gw masih dikantor.

Satu benda yang selalu gw inget saat musim hujan justru…. JACKET!! Menurut gw jaket adalah pilihan pas, mungkin terbawa kebiasaan fashionable saat menyusuri Venesia ketika airnya surut. Berasa keren aja kalo menerobos gerimis dengan Long Jacket (apalagi yang warna putih nan keren ituuu) plus sepatu boot keluaran FO ternama (yang sudah soak ituuu) menerjang genangan air dan semua adegan itu terjadi ketika gw berlari mengejar angkot… Keren!! Keren…?????????
Wash away the thoughts inside, that keep my mind away from you
No more love and no more pride. The thoughts are all I have to do
Remember when it rained…. felt the ground and looked up high and called your name
Remember when it rained…. In the darkness I remain
Tears of hope run down my skin, Tears for you that will not dry
They magnify the one within, let the outside slowly die
(Josh Groban)

Apa yang lo inget saat hujan??

Wednesday, January 7, 2009

Bedtime Stories: Be Optimistic!!

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Ingin menikmati liburan dengan nonton film bersama temen, enyak babe, anak atau ponakan?? Hmm sepertinya dimusim liburan ini banyak film yang bisa dinikmati berbagai generasi salah satunya adalah Bedtime Stories yang disutradari oleh Adam Sandler yang tentu saja juga menjadi bintang utamanya. Wajah-wajah yang terlibat dalam film-film Adam Sandler cukup familiar (bagi yang mengikuti filmnya Adam Sandler tentunya), sepertinya Adam sudah cukup nyaman dengan cameo-cameo yang sering ia pakai.

Adam Sandler seperti biasa memerankan tokoh underdog dengan tingkah konyol bernama Skeeter Bronson, Skeeter dulunya adalah anak manajer hotel namun karena bangkrut maka ayahnya menyerahka hotelnya pada Barry Nottingham dengan perjanjian ketika Skeeter dewasa nanti ia akan mengelola hotel tersebut. Yupp benar… Barry menepati janjinya tapi Skeeter hanya mengelola bagian reparasi elektronik. Ketika kakaknya Wendy (Courteney Cox) memintanya untuk mengasuh ke-2 anaknya cukup saat malam hari saja, Skeeter yang ga’ deket dengan ponakannya kebingungan. Mendongeng!! Itulah yang dilakukan Skeeter seperti yang dilakukan ayahnya padanya saat kecil dulu. Siapa sangka dongeng yang diceritakannya semalam keesokan harinya berubah menjadi kenyataan.

Menyadari hal itu Skeeter makin bersemangat mendongeng dengan harapan esok harinya semua yang diceritakannya akan menjadi kenyataan. Betul juga, hal itu berulang lagi namun kali ini beberapa hal yang diinginkannya seperti memperoleh mobil Ferrari for freeeeeeeeeeeee (ucapkan dengan nada meninggi) tidak diperolehnya. Akhirnya ia tahu polanya, ternyata bukan ceritanya yang menjadi kenyataan melainkan khayalan ponakannya yang ikut meramaikan dongeng sebelum tidur yang ia karang. Tidak kalah akal iapun berusaha menggiring ponakannya untuk membuat dongeng yang akan mengantarkan Skeeter menjadi manajer hotel Notthingham dalam kontes yang diselenggarakan Barry menantang Kendall sang manajer hotel. Gara-gara omongan Skeeter ponakannya juga ikut terbawa pada pandangan yang pesimistis terhadap kenyataan hidup, maka ponakannya mengakhiri dongeng tersebut dengan UNHAPPY ENDING, skeeter menjadi cemas akan kenyataan yang akan dihadapinya esok hari dalam perebutan jabatan manajer.

Adam Sandler selalu berhasil mengocok perut penontonnya dan membuat suasana di XXI menjadi ramai oleh suara ketawa. Siapa yang ga’ akan ketawa ngliat marmot lucu bermata belo, tingkah Mickey, kisah dalam dongeng, lihat Ferrari jaman dulu berubah kuda berwarna merah, peperangan jaman romawi atau peperangan futuristic. Karena kisahnya yang berbau dongeng gw jadi membandingkannya dengan film Ben Stiller Midnight at Museum atau bahkan dengan film Adam sendiri berjudul Mr. Deeds yang juga berkisah tentang mengasuh anak. Menurut gw film-film Adam Sandler memiliki pola yang sama, dia berperan sebagai orang underdog yang kemudian dengan kekonyolan dan usaha pantang menyerahnya berhasil mendapatkan yang diinginkannya. Walopun film-film Adam Sandler selalu lucu tapi gw lebih menyukai film-film kocak garapan Ben Stiller yang ga’ monoton dan meninggalkan kesan bukan sekedar lucu.

Ga’ usah mbandingin dengan film siapa atau film apa buruan aja ke 21/XXI karena Bedtime Stories tetap film yang lucu dan menghibur pas banget ditonton rame-rame dan aman buat anak kecil karena tidak ada kisah sadis berdara-darah dan adegan ciuman hanya diakhir film aja (dari jauh pula).

Tuesday, January 6, 2009

Honeymoon With My Brother; Ga' Jadi Nikah?? Dunia Masih Menunggu Kalee!

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Travel
Author:Franz Wisner
"Honeymoon With My Brother - Berpetualang Dunia Gara-Gara Putus Cinta"

Apa yang akan terjadi dalam hidupmu ketika dicampakkan calon pengantinmu? Patah hati lalu memilih menyendiri minum racun serangga atau ambil sarung buat gantung diri? Atau dendam dan menemui dukun kondang mengirimkan mantra? Ato mencari kehidupan baru dengan berpindah tempat? Sepupu jauh gw seorang ce' yang tegar, ia memilih tetap ditempatnya semula menegakkan dagu dan tidak peduli dengan semua belas kasihan atau bahkan kecurigaan hingga akhirnya pria yang mencampakkan memilih menyingkir.. malu kali. Begitu juga Franz wisner, ketika dia dicampakkan Annie menjelang hari pernikahannya maka ide gile dari temannya untuk tetap melaksanakan pesta pernikahan bersama teman-temannya dipenuhinya. Bukan hanya itu sebuah paket bulanmadu yang seharusnya digunakan bersama Annie justru digunakan bersama adik yang tidak terlaku dikenalnya, Kurt. Seolah belum lengkap penderitaannya, Franz juga harus menerima kenyataan bahwa karirnya sebagai sekretaris pers pemerintah telah merosot tajam.

Perjalanan "bulan madu"nya ternyata meninggalkan kesan yang mendalam baik bagi Franz maupun Kurt, kakak beradik yang awalnya tidak saling kenal, secara perlahan mereka mulai menjalin persahabatan. Perjalanan yang awalnya hanya sebagai pelarian ternyata membawa kesan mendalam bukan hanya bagi Franz tapi juga bagi Kurt. Sebuah ide gilapun terlontar, tanpa mempedulikan Gita Gutawa yang merasa "tak perlulah aku keliling dunia" kedua kakak beradik ini justru mendobrak kemapanan dan kenyamanan hidup mereka dengan memutuskan untuk berhenti bekerja dan keliling dunia. Rencana matang disusun, ijin atau lebih tepatnya pemberitahuan diajukan ke keluarga dan dengan uang ditangan hasil penjualan rumah Kurt dan tabungan plus bonus gaji Franz mereka segera meninggalkan Amrik dan mulai menjelajahi semua benua. Deru mesin pesawat telah menderu, langit cerah dan anginpun bersahabat... bersiaplah berbulan madu bersama Franz dengan menikmati 484 halaman yang dijamin ga' ngebosenin.

Awal perjalanan mereka adalah Benua Eropa:

Tempat yang pertama dikunjungi adalah Rusia dengan sebuah tips gimana mendapatkan urutan terdepan di antrean imigrasi karena jumlah petugasnya teramat sedikit dan untuk pertama kalinya mereka mendapat stigma buruk tentang menyebalkannya orang Amerika (Arogan!). Mereka memanfaatkan jasa pertemanan sebagai tempat menginap, perjalanan berlanjut ke Swedia dimana mobil impian Kurt "Saab" telah menanti. Budapest, Rumania, Bulgaria, Turki dan berhasil masuk Suriah. disetiap negara ada banyak pengalaman yang ia bagi, sekelumit asal muasal kota, karakteristik penduduknya dan kejadian-kejadian baik yang menyenangkan, menyebalkan juga lucu seperti ketika diberhentikan polisi di Bulgaria. Gw suka dengan cara Franz mendeskripsikan seseorang atau suatu benda, misalnya ia menyebutkan temannya sebagai "pria tinggi besar dan kekar bagaikan Popeye" WHATSS!! bukan bagaikan Hercules?? Cukup dengan menyebutkan Popeye qt juga bakal tahu kalo orang ini lumayan kocak (kakakakakkkkk **Popeye ikut ketawa) atau ketika ia mendapatkan "service" dari Jana ia menganalogikan dengan "seperti anak kecil yang sangat mendambakan coklat sekian lama dan dipaksa memakannya setiap hari dari pagi-siang-ampe malem" kesimpulannya... awalnya sih enak tapi lama-lama jadi enegh!!

Indonesia juga menjadi salah satu negara yang dikunjungi mereka saat menjelajahi Asia:

Bali!! Ya itulah pulau yang didatangi Franz dan Kurt, sayang... hal yang berkesan untuk dibukukan justru beberapa hal yang tidak mereka sukai seperti sabung ayam dan kondisi Bali yang sudah terlalu ramai hingga akhirnya mereka memilih Gili-Gili di Lombok yang sepi dan alami walaupun perlu kekuatan nyali untuk menyeberanginya dengan perahu yang tidak memadai. Disini mereka bertemu dengan rombongan Backpacker dan saling berbagi pengalaman walopun sempat lumayan sengit beradu argumen. Kondisi Indonesia saat Franz dan Kurt berkunjung adalah saat pemerintahan Gus Dur jadi ya bisa dimaklumi pandangan seorang Franz terhadap Indonesia saat itu (no heart feeling kan Gus??). Perjalanannya ke pulau komodo juga tidak meninggalkan kesan baik. Nah sepertinya dinas pariwisata perlu berbenah lebih baik lagi, karena turis manapun mo lokal maupun interlokal (lah emange talipuuuunn) selalu menginginkan keramahan, kenyamanan dan keamananan. Tapi ga' semua jelek koq, Franz bisa memahami negara qt dengan populasi yang besar, keragaman etnis dan agama, percakapannya dengan pelayan hotel di Kuta Lombok sangat menyentuh. Franz mencintai Lombok, bahkan kalo menghilang sudah pasti kepulauan Gili menjadi pelariannya. Kunjungan selanjutnya ke Vietnam dan terakhir ke Thailand. Hihii syirik nih cuma Indo aja yang gw comot kisahnya.

Amerika Utara dan Selatan:

Perjalanan dimulai dari Caracas dengan tuan rumah yang hangat dan ramah kemudian berbalik 180 derajat dengan perjalanan Mereka di Trinidad. Rencana memang tidak berjalan sesuai rencana tapi pengalaman yang memuaskan dan penuh makna bagi Franz dan Kurt yang menguatkan tekad mereka untuk melihat lebih banyak isi dunia. Equador, Galapagos, Peru dan Brazil yang memikat dengan ce' seksi juga sepakbolanya.

Afrika:

Kekhawatiran Franz dengan biaya perjalanannya membuatnya memilih untuk menjual rumahnya, tidak disangka-sangka perhitungannya melesaaaattttt. Bukan MELESET?? iya sih meleset, tapi karena Franz mengira akan menerima uang hasil penjualan rumah sebesar $ 250.000 justru ia mendapatkan $ 810.000 itu artinya MELESATT bukan?? WAOWWWWW. Perjalanannya ke Afrika tidak terhalangi dengan kejadian 9/11, ia bahkan diminta untuk mengisi kolom koran-koran menceritakan perjalanannya. Sebuah hotel di Johannesberg menyambut mereka dengan pelayanan extra, dilanjutkan dengan keprihatinannya yang mendalam terhadap perekonomian dan juga kebenciannya terhadap pemimpin negara di Malawi, Zimbabwe, perjalanan di Afrika bagian timur lebih banyak menggunakan bus dengan kondisi yang mengenaskan dan kemudian menjelajahi Afrika Selatan dengan mobil sewaan

Honeymoon With My Brother diterbitkan ditengah hiruk pikuk cerita-cerita seputar traveling dan sangat pas mengisi kehausan informasi dan inspirasi calon-calon traveler. Perlu waktu luang untuk menghabiskan buku tebel ini, namun dengan alur cerita yang mengalir bakal bikin pembacanya enggan meletakkan. Cerita didalamnya bukan hanya kisah pelarian cinta Franz, banyak tips seperti umumnya buku-buku berbau traveling, Franz meletakkannya disetiap akhir perjalanan ditiap benua, pengetahuan qt jelas makin bertambah luas tentang kondisi diluar sana baik yang susah, senang ato bahkan mengenaskan seperti di Afrika.

Surat-surat Franz untuk neneknya LaRue menggambarkan perasaan Franz terhadap negara-negara yang ia kunjungi buat gw memberikan nilai lebih buku ini dibanding buku traveling lainnya. Perjalanan mereka menjadi lebih berarti bukan sekedar jalan-jalan ngabisin waktu dan uang untuk hanya sekedar menikmati alamnya saja, waktu yang mereka habiskan ditiap lokasi jelas menjadi faktor penting sehingga Franz bisa terhanyut pada hal-hal kehidupan masyarakat yang ia temui. Makanya gw ngasih 5 bintang untuk Honeymoon With My Brother bahkan kalo perlu Bintang Kejora deh!! (saingan ma nusy yang ngasih "bintang tujuh" untuk the naked traveler)

Franz dan Kurt bukan backpaker, dengan uang melimpah digenggaman dan suasana hati yang porakporanda kakak beradik ini melakukan perjalanan dalam waktu yang lama (kurang lebih 4 tahun) dengan santai, banyak perenungan untuk mencerahkan hati dan pencarian hubungan antar sodara.

Ngiri??? Jangan khawatir... karena qt bisa ikut menjelajahi 5 benua bersama Franz dan Kurt ya tentu aja lewat bukunya dulu. Ada yang mau bikin buku tandingan misalnya... Honeymoon With Me?? TUING TUIIING TUIINGGGG

Monday, January 5, 2009

The Naked Traveler: Kunci Utama Traveling adl' NEKAD!

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Travel
Author:Trinity (Perucha Hutagaol??)
"The Naked Traveler
(Catatan Seorang Backpacker Wanita Indonesia Keliling Dunia)"

Traveling sepertinya menjadi bahasan terpopuler ditahun 2008, ga' gaol getoh rasanya kalo ampe ga' nge-backpacker. Ramainya lalu lintas bloging ditambah dengan kegairahan dunia penerbitan setelah booming-nya cerita konyol seperti "Jomblo" menjadi angin segar kepada orang-orang hebat yang memiliki gaya cerita keren dan gaol getoh. Gw super yakin banyak dari MP-nisti (ga' mao kalah ma milanisti qeqqeqqq) dah pada baca, so... gw crita dikit aja tentang buku ini then let's discuss 'bout this book

The Naked Traveler terbagi menjadi tujuh bagian (7 for cantona, for beckam, for figo, for Bond n for my ex-KTM! Ga' pent-teeeeng!!!), Okeh kembali lagi...
7 bagian itu adalah “Airport”, “Alat Transportasi”, “Life Sucks!”, “Tips”, “Sok Beranalisa”, “Adrenaline”, dan “Ups!”

yang tentu aja tiap bagiannya menceritakan kisah-kisah pendek sesuai temanya. Trinity juga ngelompokin tips, hal-hal menantang yang dilakukannya (seperty bungy jumping), serta pengalaman buruk saat bertandang ke Eropa (Inggris kalo ga salah) dan diskriminasi rasial yang dialaminya (juga turis asia lainnya). Trinity menceritakannya secara blak-blakan apa yang dilihat, dirasakan dan diinginkan, mungkin karena itu pula blogspot-nya di-banded (alamatnya sekarang: http://naked-traveler.com) dan bukunya sempet ditarik sampe akhirnya beberapa bagian diedit then Jreng Jreeeenggg... everybody loves Naked uhmmm The Naked Traveler maksudnya. Buku ini sungguh tidak cocok bagi pribadi-pribadi yang ga' mau menerima hasil karya seseorang berdasarkan kualitasnya, open mind aja dengan lifestyle Trinity yang gemar dugem, alkohol dan rokoknya atau bahkan dengan khayalan nakalnya.

The Naked Traveler bukan hanya menghadirkan kisah konyol dan cerita yang mati-matian dilucu-lucuin tapi kelucuan itu hadir dengan sendirinya kadang bahkan tertawa miris, TNT membawa pengetahuan umum dan info penting yang bisa kita dapatkan dari setiap perjalanannya. Gw jadi makin pengen maen ke Padang setelah baca adanya pantai Cubadak di “Pulau Indah Terjajah” yang bercerita bahwa banyak pulau indah nan eksotis di Indonesia, tapi ternyata itu udah dimiliki pihak asing seperti Pantai Cubadak yang dimiliki orang Italy (ITALY booo... gw bisa ketemu Maldini kaleee). Dari cerita negara kecil bernama Andorra di antara Prancis dan Spanyol qt dapet info dan juga tips pengurusan visa. Kecanggihan di berbagai airport, kebersihan toilet airport (ga' termasuk Bandara International Sukarno Hatta terminal 1 dah pastinya!!), cara menunggu yang efektif dan efisien, termasuk tips tidur di Bandara juga bisa diperoleh disini.

Membaca buku ini, gw yang juga punya mimpi mendarat di Italy dan menjelajahi Eropa baru kemudian ke Mekah (wuakakakkk pantesan ga' juga direstui Tuhan) bisa ikut menikmati dunia lewat tulisannya. Yang gw suka dari buku ini Trinity ga' sok jaim, dia emang suka jalan menikmati perjalanannya sesuai dengan kepribadiannya dan menceritakannya dengan apa adanya. Buku setebal 282 ini terlalu sayang untuk dilewatkan, dijamin alur ceritanya ga' ngebosenin, nambah pengetahuan dan tentunya bagi pecinta traveling menambah motovasi jalan-jalan kere-nya.

Ka' apa ya kalo gw bisa jalan-jalan sebebas dia..... tapi mo jadi backpacker sekalipun sudah dipastikan gw ga' bakal mampu membeli tiket yang nerbangin gw keliling dunia.... hiks...

Sunday, January 4, 2009

Kisah Setahun Yang Lalu


dari libur lebaran dilaut Bocor Kebumen

Apa yang bisa dikenang dari perjalanan hidup setahun yang lalu, impian-impian yang tak terwujud, rencana yang tak terlaksana atau bahkan kejutan indah yang tak terlupakan? Apapun itu.... waktu terus berjalan dan tak ada waktu untuk menyesali yang tak teraih jangkuan tangan atau terlepas dari genggaman, yang penting selalu disyukuri setiap karunia Illahi dan terus melangkah dengan penuh keyakinan (saat baru gajian) namun perlu sedikit hati-hati (saat tanggung bulan). Baca-baca cerita MPer's dipergantian tahun sepertinya banyak cerita indah baik yang jalan sendiri, jalan bareng ma temen atau cuma dirumah saja, ada juga cerita penuh kesedihan dari sodara qt di palestina, baghdad dan yang terbaru di papua barat. Gw juga punya kisah sendiri dari perjalanan pulang kampung setahun yang lalu (akhir desember 2008 termasuk setahun yang lalu kan???.........)

Perjalanan:
Dengan jadwal penerbangan yang tepat waktu gw nyampe di Adi Sucipto jam 16.10, setelah numpang sholat untuk pertama kalinya gw nyobain underpass bandara yang bersih dan terawat menuju TransJogja yang akan nganterin gw ke terminal. Berbeda dengan TransPakuan di Bogor yang kondisinya sudah memprihatinkan dengan jumlah penumpang yang bejubel, dalam TransJogja gw mendapatkan kenyamanan juga keramahan. Selepas maghrib, dengan Rahardja Patas AC gw menuju rumah, wakss!! tarifnya udah 40 ribu?? Kecentilan ibu-ibu yang baru pulang jalan-jalan sungguh menyebalkan, omongan ga' bermutu diselingi ketawa-ketiwi mengalahkan suara mesin dan earphone gw-pun menyerah kalah. Seandainya ada obat tidur yang membawa jauh dari tante-tante genit itu... Jam 20.30 gw nyampe rumah disambut menu favorit dan tentu aja tempe goreng yang mak nyuss

Seorang temen yang ikut antrian tiket kereta di Jogja ternyata memberikan kabar buruk bahwa tiket balik baik yang dari Jogja, Solo maupun Surabaya dah ludess. Pilihan jatuh ke bis Sumber Alam, tgl 26 dec gw pesen dan dapet untuk tgl 3 jan 09 tapi anehnya sang agen ga' ngasih nomor kursinya. Keributan terjadi dihari keberangkatan, ternyata banyak orang yang dah pesen ga' dapet tujuan yang dipesan mereka diberi bis cadangan! Karuan aja pada protes, gw ikut masuk berdesakan ke meja agen dan menyodorkan lembar pemesanan. Syukurlah... gw ga' perlu ikut protes, tapi koq dibalikin 10 ribu?? Hahh!! Koq AC non toilet?? Suara protes gw dikalahkan ibu-ibu yang menuntut kepastian rute bis cadangan. Ya sudahlah... ga' usah banyak minum dan manfaatkan tempat pemberhentian seefektif mungkin! Bis baru dateng jam 20.05, duduk di bangku paling belakang paling tengah pula dengan teman sebangku yang sepertinya cuek memberi kesempatan gw nyelesein kidah Rosid dan Delia. Terlepas dari ketidakbecusan agen Bis Sumber Alam, tapi tempat pemberhentiannya bagus dengan tempat makan luas, toilet banyak dan bersih, serta mushola kecil tapi memadai. Jam 08.20 gw nyampe kostan dan segera mengganti seprei, mengelap debu, ngepel, mandi dan... zzzz.............

Acara Liburan:
Tidak ada lagi maen pasir ato mandi dilaut, rencana liburan keluarga ke Goa Jatijajar - Pantai Ayah - Pantai Karangbolong - Benteng Van Der Wijk terpaksa dibatalkan karena 2 ponakan gw Tia dan Intan sakit. Agak cemas juga karena diagnosa dokter kemungkinan Intan ada gangguan pada sistem pemompaan jantungnya. Sakitnya cuma muncul kadang-kadang terutama setelah siangnya maen pol-polan maka malemnya dia bakalan kesakitan luar biasa dipersendian kakinya, dokter tulang dan saraf yang pernah didatengin ga' menemukan penyakit apapun. Banyaknya tanggal merah merepotkan juga buat nyari waktu ke dokter dan cek laboratorium. Tanggal 30 dec gw ke purwokerto kerumah kakak tertua bersama mba' dan mas ipar, lumayan juga sekarang di purwokerto tersedia taksi dengan sistem argo, batas minimumnya 15 ribu jadi sangat nguntungin kalo qt pergi secara rombongan. Keceriaan Alma dengan bahasa planet yang sering ngebingungin gw tiba-tiba berganti tangisan kenceng sewaktu tangannya ga' nyampe kepagar dekat kursi tempatnya berdiri... BRUKK!! Kepalanya nyungsep ke pot-pot taneman yang berjejer disepanjang pagar, bibirnya berdarah, hidungnya baret dan jidatnya memar... semaleman qt ga' da yang tidur karena mba' kecil ini nangis. Paginya dia dah ceria lagi tapi kali ini ga' mau mandi katanya... ama kan lagi tatitt.. halahhhh.. tapi begitu ngliat gw dah rapih siap jalan dia buru-buru minta mandi. Jadilah gw, Alma dan mb' sri jalan-jalan ke Moro, mbeliin hadiah ultah buat Alma (lagi-lagi... baju! i don't have any idea!) maen di timezone dan nungguin mba'ku shoping... zzzzz.....

Malem harinya keluarga mba'ku setelah pemeriksaan darah Intan tanpa menunggu hasilnya langsung meluncur ke purwokerto dan merayakan pergantian tahun baru yang untuk pertama kalinya dirayakan bersama minus 1 keluarga mba'ku yang di Samarinda, kehadirannya cuma lewat telfon yang hebatnya kuat ngobrol sampe jam 2.30.

Esok paginya gw milih tidur lagi dan beberapa ada yang jalan, setelah ashar kami ninggalin rumah mas-ku tidak lupa mampir ke tambak dengan sate bebeknya yang uenak itu dan ke rumah sakit ngambil hasil lab. Alhamdulilah... hasil pengujian yang terkait ke kelainan jantung semuanya negatif (bingung mo dibawa kemana lagi....?). Sesuai janji, gw mbawa Intan dan Tia jalan-jalan ke Benteng Van Der Wijk, kali ini mbah putri kepengen juga.. Sayang, dengan tiket masuk Rp. 6000 kebersihan tempat wisata peninggalan Belanda ini kotor, kondisi ruangannya pengap, foto-foto dan beberapa peninggalan seperti ga' keurus. Dompet bener-bener terkuras, coz semua area permaianan anak mematok harga yang lumayan mahal untuk ukuran kampung, dengan harga rata-rata Rp 4000 kalikan 10 permaianan kalikan jumlah anak.. GLEKKK!!

Acara bareng ma temen juga ga' banyak, sebagian besar pada ga' pulkamp karena tanggal 30 & 31 ga' dapet cuti. Seperti biasa kalo ketemu selalu mengenang kisah konyol jaman baheula dan ngegosip si anu dengan si itu. Sebuah sms dari masa lalu tentang kabar yang sebenernya dah gw denger beberapa bulan yang lalu ternyata bikin gw nyungsep kehilangan mood (tanpa kehilangan selera makan) hu huhuuu... beda banget rasanya kalo dah denger sendiri.

Makanan: 6 pack or 6 month?
Koq celana gw makin sempit aja sih?? Laahh ini perut koq dah makin buncit aja?? Huhhhh kalo pulang dijamin deh ga' ada lagi perut rata ka' punya Rihanna (lagi hamil 6 bulan). Tiap pagi walopun nyokap ga' pernah masak tapi selalu mengangkut sarapan dari pasar Kemit berupa Nasi rames Mb' Darsini yang tersohor itu plus tempe goreng yang tiada 2-nya, gethuk, pecel atau tahu uleg. Dirumah gw emang ga' melakukan aktivitas berarti, cuma kebagian nyapu & ngepel duanx.. mbantuin nyuci piring langsung mecahin 1 piring, goreng donat gosong dikasih kesempatan kedua goreng ayam gosong lagi, nyuci baju ngasih sabunnya kebanyakan yo weisss lah baca buku ato broswsing aja (hehehe... emang pemales sih!!). Jam 12 makan siang dah menanti, jam 2 ngelonin Intan & Tia terus ikutan pules, jam 4-an dah ngaduk-ngaduk dapur nyari tepung, pisang, tahu, tempe, ubi atau apapun lah yang sekiranya bisa dibikin gorengan, abis maghrib dah duduk manis lagi depan meja makan melahab tumis kangkung, oseng pare, soto ayam, pecak lele, pecel, urab, sambel coel plus daun singkong (yang selalu mbikin perut gw kebanyakan gas tapi ga' pernah kapok).

Bosen dengan masakan rumah mulai ngelayap ke Pasar Gombong mencari bakso mas warno langganan sejak SMP, sate dan tongseng kambing bu laminah juga mie ayam deket rumah. Menu tahun baru untuk pertama kalinya bikin gulai soang/banyak/angsa, sebenernya babe agak keberatan soang-nya yang berjumlah 9 dikorbankan 1 ekor tapi tidak kuasa menolak permohonan ke-4 anak plus menantu dan cucunya yang pengen ngerasain ka'apa rasa daging soang. Ternyata... mak nyus tenan! (ato emang karena mba' ku yang pinter masak gulai ya??) Sate dan tongseng bebek yang menjadi ciri khas kota Tambak (Banyumas) juga ga' boleh terlewat. Hari terakhir dirumah seperti biasa, babe motong ayam kampung yang harus gw bawa buat bekel dijalan, padahal dijalan ga' pernah makan tapi ya sudahlah... ayam-ayam dikandang emang selalu menemui nasib sial tiap kali ada anak-anaknya babe yang pulang. Sedangkan lele di bak memilih bunuh diri daripada nunggu kepulangan gw dan ele yang dikolam masih terlalu kecil untuk pindah tempat kepenggorengan, so.. liburan kali ini tanpa kenikmatan sikumis.

Oleh-Oleh:
Yang menyebalkan ketika pulang kampung adalah selalu saja adatnya orang indo nanyain oleh-oleh. Lah enak dunx yang tinggal ga' punya kampung ga' pernah mbeliin oleh-oleh event itu cuma ketoprak ato kerak telor duanx?? Walopun menyebalkan tapi tak apalah menyenangkan teman... seperti yang sudah-sudah gw memilih maketin oleh-oleh, tapi sepertinya baru setelah ibu pulang dari Purwokerto deh beliau sempet mbeliin lanting berbumbu, kripik tempe dan kripik jagung. So... masih ada waktu bagi yang pengen didaftar isi paket pertengahan januari nanti (jangan lupa daftar pesenean dicantumkan bersama bukti transfer ya!!!)

Demikian kisah setahun yang lalu, ga' penting banget ya acara ga' penting gw posting... pemanasan posting di awal tahun gethooo, sapa tau dengan gini gw dapet mood lagi.


**I'm Not In The Mood by Shania Twain

I don't like sittin' down doin' nothin'
I'd rather spend my time doin' somethin'
Ain't no need to plan it jump right in and jam it
No need to say no--oh, oh, oh

(I'm not in the mood) I'm not in the mood
(I'm not in the mood) To be shy--to stand by--and not give it a try
No, I'm not in the mood
(I'm not in the mood) To stay home--be alone--face the night on my own
No, I'm not in the mood (to say)--to say--(to say)--to say no!