Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Huda (Nicholas Saputra), adalah santri yang patuh pada gurunya, Kyai Wahab yang telah mengasuhnya sejak ibu kandungnya meninggalkannya begitu saja di pesantren itu. Huda mulai merencanakan hidupnya di luar pesantren nanti. Yaitu mencari ibunya yang kabarnya berada di suatu tempat di Jakarta. Huda bertemu dengan Dona Satelit (Dian Sastrowardoyo) seorang penyanyi dangdut pemula yang sangat seksi ketika di panggung dan terobsesi menjadi bintang terkenal di Jakarta.
Rian (Yoga Pratama) santri dari suatu kota besar. Dia mendapatkan sebuah kado handycam dari ibunya pada saat ulang tahunnya. Rian seolah melihat dunia baru dari balik viewfinder, ia asyik merekam berbagai peristiwa yang ada di lingkunganya. Rombongan pasar malam terutama layar tancap yang kebetulan sedang singgah di desa itu membuat Rian semakin obsesif terhadap kamera.
Syahid (Yoga Bagus), berasal dari keluarga miskin. Karena situasi sosial dan psikologis dirinya, membuat Syahid tergabung dalam kelompok islam garis keras yang berada di luar pesantren. Terlebih ketika sawah milik orang tua Syahid dibeli paksa oleh sebuah perusahaan ternama milik Amerika untuk dijadikan pabrik. Syahid merencanakan sesuatu yang besar dalam hidupnya yang akan memberikan dampak bagi kedua temannya.
Bagaimana kehidupan mereka bertiga dan terwujudkah segala impian dan harapan mereka yang pernah mereka tulis di tempat rahasia itu?
Itu adalah review yang diberikan www.3doa3cinta.com
Gimana dengan orang-orang didalam XXI? Gw ngerasa ekspektasi mereka ketinggian terhadap film ini, mungkin dikiranya mo bernostalgia kisah Rangga dan Cinta jadi akhirnya ada yang bete nunggu kelarnya film, ada yang sibuk smsan, ngobrol ma sebelahnya bahkan ada yang nelfon ngasih tau jalannya cerita dan ketika berakhir keluar celetukan
Hah dah kelar nih, jayus amat
Lah koq ga' jadian ma dian sih
3 doa-nya tuh apa 3 cintanya teh mana??
Hoalahhh mass mba'... sampeyan nonton apa ngiler sih??
Gw sangat terhibur dengan film ini, mungkin justru inilah film bernafas islam yang sebenarnya ga' kayak AAC sebuah kisah cinta dramatis berselubung agama. setting film ini adalah tahun 2001, jadi ga' usah heran lembaran uangnya juga masih jadul. Film dibuka dengan pelajaran dari pimpinan pondok pesantren akan pentingnya sikap saling menghormati dan tidak memusuhi orang nonmuslim khususnya nasrani dan yahudi. Kisah-kisah seputar kehidupan pesantren digambarkan dengan apa adanya tanpa mendeskriditkan atau mengagungkan. Para santri selain ketaatannya dalam menjalankan ibadah, kekompakan sesama teman dan sikap menghormati kyai, juga tetaplah lelaki biasa yang punya "hasrat" saat pagi hari, ngintip ce', jail (ga' ka' si fahri ya hehehe) ato bahkan penyimpangan seksual. Sisi positif dan negatif digambarkan dengan apik, lucu dan mengena.
Akting semua pemainnya bagus-bagus event itu cuma cameo (ngakak mulu inget si"cungkring"), agak sedikit aneh dengan logatnya Rian (Yoga) yang berasal dari Surabaya tapi koq ga' suroboyoan. Beberapa cerita terasa lambat tapi disini qt bisa break n think for a while pesan yang ingin disampaikan. Buat mas dan mba' yang nyariin 3 do'a dan 3 cinta yang dinilai tidak ada adlam film ini sebaiknya nonton lagi dan lihatlah saat Huda, Rian dan Sahid disetiap tahun baru Hijriah 1 Muharram menuliskan harapan dan memanjatkan do'anya. Cinta juga bukan roman picisan bak sinetron yang hanya dimiliki pasangan muda mudi saja, karena cinta bisa hadir dalam bentuk rasa cinta kepada orangtua, sahabat dan cinta tertinggi kepada Tuhan.