Wednesday, May 27, 2009

Hari Terakhir di Belitung (Mari Bernarsis Ria)




Hari terakhir sepertinya paling enak buat ngebangkong, palagi cuaca diluar masih muram. Setelah sholat subuh langsung mandi dan seketika SHOCK ngliat penampakan di cermin.. GHYIIAAAA… ada hantu dari TIMBUKTU!! Nggilani… uitem banget diriku, lebih parah lagi tangan kanan yang super gosong plus cekit-cekit..cekit-cekit seperti ditusuk jarum (ngiklan banget she). Yah sudahlah.. biar dilabelin Ny. Robert Mugebe ma om Sam tapi setidaknya gw istri presiden, bukan pecinta mba’-mba’ bakul jamu. Qt pikirkan nanti saja gimana mutihinnya, pagi ini gw pengen melewatkan di pantai depan hotel. Sepi… hanya berteman ayunan dan bangku tua yang seketika bangku tua itupun harus rela berubah fungsi menjadi tripod, maka tersalurkanlah kenarsisan yang kemarin sedikit ditahan (whuakakakkk ditahan koq ya pose-nya najong gila). Sekitar jam 7.30 baru deh 2 nyonyah keluar dari kamar lengkap dengan kamera dan tripod beneran, narsis lagiiiiiii!!!

Jam 09.30 semua dah bersiap menuju bandara, oughh tidaaaaaaaaaaaaaaakkk!!! Masih pengen disini, masih lum dapet sunset, masih lum ketemu lintang, masih pengen lebih uitem lagi, masih pengen menikmati semua keindahan yang ditawarkan pulau belitung. Mas lindung dah berikrar mo balik lagi, dyan pengen kembali dengan keahlian memotret yang jauh lebih baik lagi (dengan tripod juga yan!!), nusy juga masih punya banyak list tempat yang pengen dikunjungi... jadi kesimpulannya... KAMI AKAN KEMBALI!! (spacetone mode on).

Andra & The Backbone mengantarkan kami ke HAS Hananjoedin
"Tak ada yang bisa.. menggantikan hatimu
Tak ada yang bisa.. menggantikan dirimu
Tak ada yang bisa membuat diriku... jauh darimu"
Jam 10.45 udah nyampe bandara, padahal batavia baru akan njemput jam 11.35. Untunglah proses check in berlangsung sangat lama, bisa ditinggal ngopi, ke toilet kalo masih ngantuk bisa juga tidur dulu nungguin nama qt dipanggil. Ngelayanin 1 penerbangan aja lama ka' gini.. hoaahhhh.

Hujan deres sempet bikin nyiut nyali, kedatangan batavia juga dipastikan telat. Berhubung ga' da caffe yo weiss qt nongkrong di baris terdepan ruang tunggu, dyan sibuk dengan fesbuk-nya hingga mendapat gelar kehormatan "Miss Fesbuk", nusy berdua wae ma mas bebek, gw ga' mau mati gaya ambil kamera dan menyalurkan keisengan. Ketika pesawat mendarat sebuah pemandangan unik terhampar didepan mata, ternyata bandara HAS Hananjoedin ga' punya bus bandara, angkot juga ga' da apalagi delman. Sehingga semua penumpang batavia menerobos hujan deras dengan pasukan ojek payung jiyakakakkkkk... dijamin tukang ojek payung di terminal Bogor bisa pindah kesini kalo persaingan bisnis di Bogor makin sengit. Menjelang jam 12 qt bertolak ke jakarta, alhamdulillah cuaca di atas cerah ga' da gangguan awan hitam yang akan mengocok perut.

40 Menit saja waktu yang dibutuhkan untuk terbang dari belitung ke jakarta, dengan jabat erat dan lambaian tangan kami berpisah.
Thx untuk belitungisland.com, Mr. Kusumah yang dah nyiapin semua hal dengan istimewa bahkan sering ngecek keberadaan qt,
Thx to pak Tata yang selalu siap nganterin qt jalan dan ngajarin gw snorkeling
Thx to hotel lor in yang dah ngasih gw hitter sehingga bisa setiap saat bikin kopi, dan terakhir...
Thx to temen perjalanan Nusy, Dyan and Mas Bebek eh mas Lindung. Smoga bisa bikin trip seru lagi bareng kalian... luv n miss u all.

Panduan Wisata Belitung silahkan baca di: http://ndahsaja.com/?p=98

Tuesday, May 26, 2009

Wild Flower; when nature plays its lovely hand




Pengennya menjadi sosok yang tegar, mandiri, ga' manja dan ga' cengeng... Yah.. setidaknya kesan independent woman bisa gw peranin dengan baik, tapi entah kenapa cengengnya ga' bisa ilang. Semalem bendungannya dah mulai retak dan pagi menjelang siang tadi saat suara Babe terdengar di ujung telfon bikin mata mulai puanas, speechless... dan ketika mami tersayang menyapaku bobollah bendungan itu. Orang kantor ampe kebingungan nyari dinas PU buat bertanggungjawab... lah emange gw sebuah situ yang jebol apah??

Ngga'... gw ga' lagi sedih, justru karena lagi bahagia penuh syukur atas semua nikmat yang diberikan Tuhan untukku.. untuk seorang Ndah bocah songong yang suka "lupa-lupa ingat" kepada DIA yang memberikan nafas kehidupan.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar Rahman)
Surat ini selalu menjadi penyelamatku dari semua ketololan, kedodolan, kenaifan, kesombongan dan keangkuhanku.

Enyak, babe.. thx buat telfonnya... hikss hikss.. masih pengen mewek didadamu, maafin ya.. dah sering bikin pusing. Cintai aku selalu ya... still need u'r arms;((

**sedang mencoba pasang wajah ceria mode on

*****************************************************************************************
Quiet hour.. You have always been my wildflower
Showing up wherever beauty's lost its way
Your heart must break

I was free..Until I heard the song you sang me to me
Pulling me away from everything I knew
To be with you

And everything I know just fades away
And every time you go it hurts me so
I don't know why when I know we're free..Free to fly

Here we are.. Burning faster than the cursed star
Falling back down to the Earth
I love you so it sometimes hurts

Closer still... You will find me standing on the hill
Waiting for you with my arms stretched open wide
Now, come inside

And everything I know just fades away
And every time you go it hurts me so
I don't know why when I know we're free... Free to fly

And everything I know just fades away
And where the wildflower grows it picks its space
And that's the way it is when nature plays its lovely hand
We'll understand everything.. Everything, everything

(Wild Flower by Sheryl Crow)

Sunday, May 24, 2009

Belitung day 3: Pantai Serdang, P.Gusong, P. Burung, P.Lengkuas




Melihat anak-anak bermaen saat matahari baru saja menampakkan senyumnya membuat pagi di pantai serdang Manggar semakin ceria. Lupakan awan yang mencoba menghalangi sang mentari, tawa dan tingkah polah anak-anak sudah mengobati semua kekecewaan.

Bang ... foto aku bang!!
Liat foto aku bang!!
Xixixixxx tiba-tiba si abang yang ngakunya masih sepupu ma Christian Sugiyono (sudah pasti dari garis keturunan Sugiyono) menjadi sangat terkenal.

Perjalanan berlanjut ke Pulau Gusong, Pulau Burung dan Pulau Lengkuas. Didalam perahu yang terayun pelan oleh ombak mata rasanya pengen terpejam saja, coz semalem cuma tidur kurang dari 2 jam, tapi pemandangan sepanjang perjalan baik pesisir pantai maupun ditengah laut terlalu indah untuk diacuhkan. Semoga pulau-pulau kecil ini tetap terpelihara kecantikannya dan bisa lebih terkenal lagi menyaingi gili-gili di lombok.

Panduan Wisata Belitung silahkan baca di: http://ndahsaja.com/?p=98