Thursday, December 4, 2008

Pemakaian Broadband Gw: Rp 1,864,387

Mata gw melotot (eh selebar apa ya klo melotot... bentar ngaca dulu) sebuah angka yang cukup fantastis dan mencengangkan dari biaya pemakaian Indosat Broadband 3.5G tercetak pada tagihan bulan November yang baru gw terima. 

* Data Broadband (3,817,924,637)................ Rp. 1,867,387

Hampir 1,9 jeti boo kalo ditambahin dengan biaya sms dan telfon. Nomor ini emang juarang banget gw pake buat nelfon, secara tarif IM3 kan lebih murah dari matrix. Apa iya sih gw sebegitu kalapnya make internet coz bulan lalu gw malah jarang make karena selain suka lelet juga wiken pergi mulu.

Emang sih meskipun lelet gw tetep paksain buat donlud beberapa album dan upload beberapa album juga di 4shared, banyak ngunduh video di youtube dan updating my blogs. Apa keleletan yang melanda akhir bulan lalu karena gw dah melewati batas 2G yang disebutkan dalam perjanjian bahwa speed diturunkan ampe 64kbps kalo dah melewati 2G?? Ka'nya sih gitu coz memasuki bulan Desember kecepatan akses sudah aman lancar terkendali, gw bisa lancar buka-buka site tanpa perlu ditinggal ngupi atopun ngupil (ihh jijeyy).

Yang bikin gw tetep tersenyum lebar gw cuma bayar Rp 126,731 untuk 1,8an jt yang tertera dalam tagihan...uuhhh cenengnya.... Dikantor pak boz nyediain unlimited access tanpa pembatasan access ke youtube, ym atau apapun site-site yang dianggap seneng-seneng duanx sehingga sukses morotin unlimited access speedy dan malemnya gw masih bisa memperalat indosat. Break Your Internet Boundary with unlimited access guys!! (ughh sombong!!)

Wednesday, December 3, 2008

Review Maryamah Karpov ~ Mimpi-Mimpi Lintang

Buku ke-4 yang ditulis sebagai buku keempat dari tetralogi Laskar Pelangi telah terbit sebulan yang lalu. Pro kontra terhadap keabsahan novel inipun ramai menjadi perdebatan, apakah ini kisah nyata atau khayalan Andrea semata?? Gw termasuk orang yang ga peduli apakah ini cerita bener atau ngga' karena gw lebih memilih untuk menikmati isi novel dengan bertanya pada diri sendiri, apa gw terhibur, apa gw pusing, apa membosankan? Jawaban gw... gw sangat terhibur dengan Maryamah Karpov (MK). Berikut sedikit kisah Ikal dalam MK.

Ikal Pulang Kampung

Jangan harap akan berurai airmata demi melihat covernya yang sendu, Maryamah Karpov justru hadir untuk mengocok perut pembacanya. Andrea mengawali kisahnya dengan bernostalgia tentang kisah tragis kenaikan pangkat ayahnya, sosok pria pendiam yang sangat ia puja dan kagumi, satu dari sekian banyak kenyataan pahit yang harus diterima keluarganya tidak membuat mereka jatuh dan menyerah. Begitu juga ketika Ikal harus menghadapi cobaan hidup hingga berdarah-darah yang membuat pembacanya bertanya-tanya “Ada Apa Dengan Ikal?” Andrea menyimpannya diakhir cerita dan mengajak qt mengikuti perjalanan hidup Ikal, perjalanannya meraih gelar master, perjalanannya pulang kampung, perjalanan hidupnya sebagai pengangguran terpelajar dikampungnya dan perjalanannya menemukan cintanya… A Ling.

Setelah berhasil menundukkan penguji-penguji tesisnya Ikalpun kembali ke kampung dengan terlebih dahulu menyusuri tempat-tempat penuh memori melankolis di Eropa. Andrea seperti biasa selalu berhasil menyajikan fakta sekotak kehidupan di Indonesia dengan sentilan yang mengena tapi membuat orang disentil ikut tertawa. Kehadiran Bang Zaitun (Sang Pemimpi) yang kali ini bukan lagi sebagai “artist dangdut” (peluang buat artis dangdut wannabe… psst psst.. iya kan sodara danang?) sudah membuat terpingkal-pingkal dan siap-siaplah sakit perut membaca cukilan-cukilan kisah Ikal bersama tetangganya, sepertinya kampung Ikal memang khusus menampung orang cacat mental, gangguan jiwa dan raga. 

Julukan Nama dan Kisah dibaliknya

Ikal menganalisa bahwa julukan pada seseorang melekat pada orang yang cenderung obsesif (mengamini sambil ngabsen temen gw Baginda, Ember, Toge, Buluk, Chicken, Luwak, Tomblok, Kriwil, Wedus Gembel, Mas Hanson) simaklah kisahnya dalam tiap mozaik tentang tetanggnya. Hampir semua penghuni kampungnya memilik nama belakang yang melekat padanya hingga hampir sebagian orang lupa akan nama aslinya (Cent.. nama aslinya Mas Hanson sapa ya??

Berahim Harap Tenang: pekerjaan mengganti rol film, setiap mengganti rol film dia memasang text “Harap Tenang”

Munawir Berita Buruk: pekerjaan mengumumkan berita kematian lewat TOA di masjid
Mahmudin Pelupa: Gejala lupa terdeteksi ketika mengikuti lomba deklamasi, ia lupa teksnya, diijinkan membaca teks tapi ia lupa membawa teksnya sehingga harus pulang, ga’ jadi pulang karena ia lupa dimana memarkirkan sepedanya dan ketika ia diminta membacakan saja puisi yang ada dibuku ia juga lupa telah dipinjemin buku. Udah lupa ngotot pula!!
Marhaban Hormat Grak: Tugas mulianya adalah menjadi komandan upacara 17 agustus, setelah meninggal digantikan anaknya yang kemudian mendapat julukan Marhaban Hormat Grak II
Tancap bin Seliman: penggemar berat layar tancap
Jumiadi Setengah Tiang: Pria paling melankolis, ia menangis saat jagoannya kalah, saat burungnya mati bahkan disaat mendengarkan lagu Padamu Negeri. Kapanpun dan dimanapun ia akan menangis tersedu-sedu ketika hatinya tersentuh
Muharram Buku Gambar: Pria buta huruf yang berhasil mencapai puncak pinang setelah teman-temannya mendukungnya memanjat pinang dan tidak tahu hadiah apa yang harus diambil karena semua hadiah dalam karton bertuliskan jenis hadiahnya. Bukannya motor yang diambil justru benda-benda ga’ penting termasuk Buku Gambar. Tidak rela atas julukannya ia belajar membaca, dengan usaha keras dan sungguh-sungguh ia berhasil membaca. Tapi tetap saja nama belakangnya tidak hilang, bukan lagi Muharram Buku Gambar tapi Muharram Ini Budi wuakakakakkk…
Zainul Helicopter: pekerjaan pembual, tepatnya Pembual Rangking 2. Bualannya bener-bener luar biasa, orang-orang di warung kopi selalu menantikan bualannya. Zainul Helicopter melekat padanya karena bualan terhebatnya tentang aksinya membantu pendaratan helicopter yang hampir meledak. Bagaimana caranya?? Coba sedikit ngebayangin gimana Zainul membuka dan menutup bibirnya ketika lampu sorot helicopter menerpa giginya yang mengkilat… Zainul mengirim sandi morse!! GELOOOOOO

Pembual Rangking 1: Sang jawara mengalahkan Zainul dalam perang bualan tentang kekuatan ayah mereka. Zainul mengklaim bahwa ayahnya sekuat Hercules dan mampu mengangkat kepala dinas dari kolam renang dengan satu tangannya. Tanding kekuatanpun berlangsung seru dengan menyebutkan satu persatu pejabat pemerintahan, Bupati, Kanwil, Gubernur, ayah Zainul dapat mengangkat menteri sang lawan mengeluarkan balasan dapat menghentikan mentri, ayah zainul dapat mengangkat ketua DPR sang lawan membalasnya dengan telak.. ayahnya bisa mengangkat presiden RI beserta ibu dan juga bapaknya zainul sekalian. Zainulpun kalah telak, belum cukup kekalahannya sang jawara yang sudah diseret ayahnya untuk pulang masih berpaling dan berteriak lantang ke Zainul “Pakai Tangan Kiri!!” Zainulpun TKO. Dialah… Ikal

Pencarian Cinta Ikal

Tidak akan ada habisnya kalo gw cerita tetanggnya Ikal, singkat cerita… ada sebuah kejadian yang memberikan sedikit petunjuk tentang kepergian A Ling, Ikalpun dengan semangat membabi buta merencanakan pencarian ke sebuah pulau yang terkenal ganas bukan hanya dari anginnya tapi juga penguasaan laut oleh bajak-bajak laut yang ganas dan sadis. Untuk mewujudkan cita-cita mulianya ia harus membuat perahu. Kembali kisah-kisah konyol menyertai usaha Ikal, tetangganya yang gemar bertaruh saling memasang taruhan yang dikoordinir dengan rapih bahkan ada catatannya.

Andrea dengan jeli melihat 1 object permasalahan dilihat dari beberapa sudut pandang kelompok orang berdasarkan suku/ras. Kembali qt dibuat ngakak membaca beraneka ragam jenis taruhannya. Mereka bertaruh Ikal tidak sanggup membuat kapal, mereka bertaruh Ikal tidak sanggup mengangkat perahu kuno yang karam, mereka bertaruh perahu Ikal tidak bisa mengapung mereka juga bertaruh Ikal tidak bisa menemukan A Ling. Dan disinilah pasukan laskar pelangi kembali bersatu walaupun dengan formasi tidak lengkap untuk membantu Ikal mewujudkan mimpinya, yang kangen ma kucing belang 3-nya Harun bakal keobatin deh kangennya. Gw yang buta ilmu sains apalagi teknik pembuatan perahu terbuai perhitungan cerdas Lintang dan analisa Ikal. Ikal berhasil mematahkan semua keraguan tetangganya walaupun berualangkali harus mengganti rencana walaupun harus menghadapi Tuk Bayan Tula atau Tambok sekalipun. Menggembirakan bukan Ikal mendapatkan cinta pertamanya? 

Siapakah Maryamah Karpov?

Kalo tidak jeli mungkin qt akan melewatkannya di mozaik Koin Lima Perak, hanya sekilas, jauh skali dari porsi Eksyen sang biang gossip. Kenapa perannya yang sangat kecil dipilih Andrea Hirata menjadi judul novel terakhirnya? Mungkin nama Mak Cik Maryamah Karpov dengan langkah caturnya merupakan julukan paling indah dibanding seluruh penghuni kampong, ga’ asyik kan kalo judulnya Mustahaq Davidson atau Rustam Simpan Pinjam.

Ada Apa Dengan Ikal?

Siapkan tisu untuk menghapus airmata dengan kejadian berdarah-darah yang dialami Ikal, tragis… benar-benar tragis! Gw ga’ nyangka Ikal yang terpelajar ternyata memiliki trauma yang sangat mengenaskan!! Gw ketawa ampe mrebes mili. LHO!!

Akankah Cinta Ikal dan A Ling akan menyatu?

Masa' gw ceritain semuanya… ga' seru dunx bacanya. Jangan lupa lembar terakhir ya... coz banyak yang tertipu dengan halaman kosong dilembar terakhir, karena masih ada 1 halaman lagi yang harus dibaca.
Ayo diterusin lagi bacanya! 
Yang lum punya novelnya (
senyum manis ke andri yang lagi kencan dengan Ksatria Jepang Hitam, mbo’dhe Kenny yang lagi ngelap jendela menara petronas, ibu maya yang masih bolak-balik gramed makassar) gw siap ngirimin koq GRATISS!! ganti ongkos kirimnya aja, cuma cepe’ koq (kurs $ 12.500 yaaa!!!)

Menurutku novel Maryamah Karpov – Mimpi-Mimpi Lintang?

Andre Hirata terlihat lebih matang dalam penulisan alur cerita dengan kalimat-kalimat indah sejak di novel Sang Pemimpi, dan di seri terakhir tetralogi Laskar Pelangi ini gw semakin cinta dengan karya-karya Andrea Hirata. Tulisannya selain indah dan kocak juga cerdas, Andrea tetap konsisten dengan spirit optimisme yang ingin ia sebarkan melalui karyanya. Apakah Andrea benar-benar seorang pembual seperti kemenangannya atas Zainul karena menceritakan secara berlebihan proses pembuatan perahu dan pencarian A Ling?? Kalo dibaca lebih detil menurut gw cukup realistis apa yang diceritakannya, rumus pembuatan perahu, pengangkatan perahu hingga pelayarannya. Kalo ditanya apa cerita ini cukup realistis sebagai kisah nyata gw akan jawab enggak, sejak Edensor gw menganggap novel Andrea Hirata adalah inspired by true story not based on true story, bukan gw menganggap perjalanannya sebagai backpackers sebagai sebuah hal ajaib tapi kebetulan demi kebetulan yang selalu ditemuinya gw anggap itu bumbu dalam cerita. Bumbu cerita dalam MK memang terlalu banyak hehehe..

Maryamah Karpov wajib harus dimiliki apalagi bagi penggemar Andrea Hirata yang sudah mengoleksi dari seri pertama, buat yang belum memiliki satupun buku Andrea (nglirik mesra Ny. Kiefer Sutherland) cobalah mengoleksi 1 aja dulu novelnya, mungkin Laskar Pelangi terlalu tebal dan agak berat untuk dinikmati cobalah memulainya dengan Sang Pemimpi atau Edensor dijamin bakal menjadikan Andrea Hirata sebagai novelis terfavoritmu. Gw berharap dengan kehidupan Andrea yang semakin mapan ia tidak kehilangan identitasnya sebagai penulis kehidupan sederhana yang penuh inspirasi dan tidak tergerus gaya cerita SOK MODERN seperti novelis-novelis Indonesia lainnya yang mengagungkan kebebasan yang kebablasan. Keep Rock On Andrea!!

Kisah Ibu Bijaksana dan Anak Kurangajar

Mas-mu bilang lebaran haji nanti kamu mau pulang

Iya bu, rencananya lebaran haji pulang Gombong entar Natal pulang purwokerto. Inget temenku Cenit yang katholik itu kan Bu, dia mo natalan di Purwokerto dia juga….

Hoalah.. koq bolak-balik pulang to? Entar duitmu abis. Uwis lebaran haji ga’ usah pulang, entar aja akhir tahun kan liburanya lebih panjang kamu bisa bolak-balik gombong-purwokerto. Sekarang ini duit lagi susah dicari, punya duit sedikit-dikut itu ditabung. Umurmu iku sudah ga’ muda lagi, pikirin buat nikah. Kamu ndengerin Ibu ngomong to? (untung berita rencana pernikahan cenit lum sempet keluar, bisa lebih panjang lagi dehhhh)
Masa’ anak mau pulang koq dilarang, emange Ibu ga’ kangen ma aku ya?
Ibu yo kangen, kabeh ngangenin kamu, tapi tahun ini kamu udah sering pulang. Ibu juga tau tahun ini kamu banyak mengeluarkan uang, kamu itu harus punya tabungan yang cukup. Ibu juga mau pesen kamu itu ga’ usah ndengerin omongane ponakanmu, mreka punya orangtua yang bisa nyukupin kebutuhannya. (HAHH darimana simbok tahu daftar permintaan dari para ponakan?? Huuu ponakan dudulss ngapain crita-crita ke simbahne)
Iya iya…. Pulangnya entar akhir tahun aja.
Naik kreta Sawunggalih aja! 

Iyaaaa…(gerbong eksekutive bu… lirih dalam hati aja)

Gw cuma cengangas cengenges ndengerin wejangan berikutnya dari simboknya di kampung tentang perlunya penghematan, tips dan trick mengelola keuangan (serasa nelfon Safri Senduk deh…) tidak lupa diakhir percakapan sekeranjang do’a dikirimin buat anak ragilnya yang terdampar dikota hujan agar kerjanya lancar, selalu sehat dan cepet laku sehingga tidak lagi pulang kampung sorangan wae (JLEBB!!). 

Temen gw pada ngakak ndenger obrolan gw. 

Ga’ boleh pulang biar lebih berhemat, ironis.. kalo sampe simbokmu tahu duitmu disini dihabisin untuk urusan ga’ jelas ngalamat seluruh gajimu disuruh masuk ke rekening simbokmu! 

Wuakakakkk… gw aja binun dengan kebodohan gw dalam mengelola keuangan, seperti neraca keuangan yang selalu seimbang duit ditabungan juga selalu seimbang.. jumlah pemasukan = jumlah pengeluaran. Adaaaaa aja yang menggoda, liat tulisan Diskon langsung ikut desek-desekkan, liat makanan enak langsung tancap, liat film bagus langsung nongkrong, liat buku bercover bagus langsung masukin tas belanja, liat kokoh ganteng langsung kesambet beli pernak-pernik laptop (helllow koh.. still remind me?), liat expo langsung berangkat, apalagi kalo ada ajakan jalan-jalan…mauuu….Kebodohan lainnya adalah pada daya ingat yang rendah pada harga yang ditawarkan, hampir semua barang yang gw beli kecuali barang elektronik ga’ da satupun yang gw inget, kalo suka ya udah beli tanpa perlu memilih berluama-luamaaaa (nglirik sebel ke nusy!).

Ga’ kebayang Simbokku bisa muterin duit gaji pensiun Babe yang ga’ seberapa, emang sih di kampung ga’ da godaan konsernya Didi Kempot, pasar rakyat diseberang sungai juga ga’ berebut nawarin diskon, paket nasi rames & mendoannya mba’ darsini juga masih seharga 2000 perak, layar tancep juga dah lama hilang jadi godaan-godaan nan menyesatkan relative ringan. Bayangken Mbok.. coba bayangkan! Betapa berat godaan yang anakmu jalani disini! 

Tapi kata temenku yang dah berkeluarga entar kalo gw dah jadi Ibu secara natural gw akan lebih memilih sabun cuci berhadiah piring cantik, ngumpulin semua brosur belanja dan mbandingin harganya, muterin supermarket laksana tawaf demi selisih harga, nyuekin kedatangan Greenday karena harus ngelonin (bapaknya) anak walo nantinya gw masih tetep ke mangga 2 tapi kali ini buat beliin kompi anak bukan karena kokohnya ganteng (hellouw koh.. still remind me, don’t you!!!).

Ademm benerr dapat wejangan temenku ini, suatu hari nanti gw akan bisa ngatur keuangan dengan bijaksana untuk keluarga.. ya.. suatu hari nanti!! Hari ini… ga’ jadi pulang kampong nih, ke JiFFest aja yuxx!! …ya ampyuun lagi banyak diskon akhir tahun nih, twilight dah maen di XXI lho, Jason Mraz mau ke Jakarta? Sumpeh lo?, Abis Pemilu Anggun mo gelar concert, yuhuiii!! Hokben dah halal?, Kangen Sop Iga Bang Haji nih… Picaaaann! Tokonya si-kokoh ada yang di depok? Pas dunx gw lagi butuh… mmm .. mmm.. VGA? Yang baru aja lum dipasang! Memory? Kan baru diupgrade! Mouse? Yang 2 lagi mo dikemanain! Mm.. earphone ya earphone aja, spone-nya ilang satu! YESS!!

jam berapa nih?? whoaaa dah subuh!! gw lum tidur juga

Tuesday, December 2, 2008

The Wednesday Letters – Surat Cinta Hari Rabu

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Romance
Author:Jason F. Wright
Kapan ya terakhir gw beli novel cinta yang mendayu-dayu?? Hmm sudah cukup lama sepertinya sejak mencoba mengoleksi sedikit dari karya Nicholas Spark, Eric Segal 3-5 tahun silam. Membaca novel cinta jauh lebih berat daripada baca nama-nama dalam Gajah Mada yang bikin lidah gw kriting. Berat karena pasti bakal ada banjir airmata dan itu sungguh menyiksa karena pagi-pagi mata gw jadi sembab layaknya baru ditinggal kawin pacar tercintaH. 2 Bulan lalu gw tergoda sebuah novel bersampul menarik karena bentuknya yang seperti amplop surat dengan warna merah, unik! Novel itu berjudul The Wednesday Letters – Surat Cinta Hari Rabu karya Jason F. Wright yang diterbitkan Gagas Media.

Saat novel dibuka gw menemukan sepucuk surat dihalaman terakhir dan airmatapun sudah menetes… Gw teringat akan kesetiaan dan cinta Noah (The Notebook), Carter (A Walk To Remember), Oliver (A Love Story), Matthew (Only Love) ato seorang Ketua (Memoar Geisha) ….ahhh benarkan ada co’ setia seperti tokoh suami dalam novel ini? Mungkin ada baiknya kalo yang lum baca novel ini lewatkan aja dulu suratnya dan bacalah dari halaman pertama.

Cerita diawali dengan kisah sepasang suami istri pemilik sebuah penginapan di kota kecil, di usia mereka yang sudah senja Jack, sang suami mengidap kanker otak yang sudah tidak dapat disembuhkan. Waktu yang sekarang dinikmati bersama istri tercintanya Laurel adalah sebuah bonus karena dokter telah memvonisnya meninggal sejak 3 bulan sebelumnya. Laurel wanita tangguh dan selalu terlihat sehat, namun tanpa disangka malam itu ia terkena serangan stroke, Jack yang berusaha membantunya tidak sanggup berdiri atau berteriak lebih kencang minta pertolongan sehingga nyawa Laurel tak tertolong lagi. Hilang sudah kekasih dan nyawa hidup Jack yang sesungguhnya, dalam kesedihannya ia menulis surat kemudian ia berbaring memeluk istrinya dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Kematian Jack dan Laurel membawa kembali anak-anaknya (Matthew, Malcolm dan Samantha) untuk berkumpul dirumah, tidak ada kesedihan yang menyayat layaknya perasaan yang biasanya dimiliki anak yang kehilangan orangtuanya. Mungkin inilah gambaran nyata kehidupan Amerika yang telah kehilangan jiwa. Permasalah yang dulu ditinggalkan Malcolm coba diendapkan dulu oleh Samantha dan Matthew bekerjasama dengan jaksa wilayah yang akan menikahi Rain (mantan pacar Malcolm). A&P yang membantu merapikan barang peninggalan Jack dan Laurel menemukan kardus yang berisi surat-surat Jack untuk Laurel, surat tersebut dikirimkan tiap hari rabu sesuai janji Jack diawal pernikahan mereka. Surat-surat tersebut membuka kisah cinta romantic kedua orangtua mereka, mengungkap sisi kekonyolan Jack (I Luv this guy, dia menunjukkan cintanya dengan cara yang kocak tapi indah), surat-surat Jack membuka mata ketiga anaknya akan perhatian orangtuanya pada perkembangan hidup anak-anaknya yang seringkali dianggap sebagai orang tua yang menjengkelkan, dan yang paling mengejutkan surat tersebut membuka rahasia keberadaan Malcolm dikeluarga tersebut. Kenyataan yang sangat memukul Malcolm karena selama hidupnya ia begitu membenci ayahnya dan sangat memuja ibunya.

Rahasia yang baru sedikit terbuka sangat melukai hati Malcolm, kehadiran Allyson adiknya Laurel membantu mereka menguak kehidupan orangtua mereka. Penjelasan Allyson bukan hanya meremukkan hati Malcolm tapi juga Samantha dan Matthew. Malcolm yang emosional berulangkali membuat masalah dan disaat yang sama mereka harus berkabung atas kematian orangtua dan berduka atas luka yang tidak pernah dibagi orangtua pada anak-anaknya. Satu per satu benang kusut itu terurai dan saat pemakaman hampir semua permasalahan tersebut diselesaikan bahkan dengan berita bahagia kehadiran Monica istri Matthew yang telah berhasil mendapatkan anak adopsi. Kejutan terjadi setelah pemakaman, kejutan ini membuat Malcolm kembali mendapatkan cintanya. Kebahagiaan Malcolm tidak berhenti sampai disitu karena rahasia sesungguhnya terbuka ketika pengacara, pendeta dan seluruh keluarga berkumpul membacakan surat terakhir yang ditulis Jack.

Jason Wright menurut gw kurang bagus bercerita di bagian awal, bahkan hampir meletakkannya kembali karena secara tidak adil gw langsung mbandingin dengan Spark & Segal tapi setelah kisah bergulir ke dalam surat-surat Jack dan permasalah yang ada ceritanya mulai mengalir dengan enak. Namun Jason mengakhiri ceritanya terlalu tergesa-gesa seolah tidak ada hari lain untuk menuntaskan semua permasalahannya. Satu hal yang sedikit mengganggu dari penterjemah adalah penggunaan panggilan “Dik” dan “Kak” untuk menterjemahkan “Sist” dan “Bro” mungkin akan lebih baik menggantinya dengan panggilan nama saja. Secara keseluruhan novel The Wednesday Letters – Surat Cinta Hari Rabu karya Jason F. Wright enak dibaca, bahasanya tidak berbunga-bunga dan menginspirasi “lovelife” pembacanya.

Hmm…. ada ga’ ya… yang mau ngirimin surat cinta buat gw tiap minggu???? (mesam mesem prengas prenges sembunyi dibalik selimut Ferrari)

Sunday, November 30, 2008

Bertemu Andrea Hirata di Concert Hall JakJazz 2008




Sejak membeli novel terbaru Andrea Hirata “Maryamah Karpov” Jum’at gw belum rela membiarkannya jauh dari gw, so setelah malam sabtu gw begadang ampe subuh dibuat ketawa ngakak dengan kisah-kisah Zainul Helikopter dan tetangga Ikal lainnya yang sempet membuat gw berpikir sebenernya kampungnya Ikal ini kumpulan orang sakit jiwa ataukah pelawak, jam 15.00 gw berangkat menuju Istora Senayan Jakarta untuk menikmati JakJazz. Sebuah rangsel berisi baju ganti (karena harus nginep) handycamp & camera pocket (karena ga’ mau melewatkannya seperti tahun lalu), CD Barry Likumahuwa (karena berharap dapat tandatangannya) gw juga memasukkan novel Maryamah Karpov (karena gw pengen manas2in Nusy yang lum punya novelnya). Masih disambut rintikan hujan qt memasuki area JakJazz hampir jam 19.00.

Agak menyesal karena kalah cepat mendapatkan posisi yang bagus di Concert Hall yang menampilkan si cantik bersuara indah dan memukai bersama bandnya Boi Akih ft Mike del Ferro sehingga cuma dapet dipinggiran walaupun masih tetap di front raw. Selepas pamitan kedua Boi Akih gw n Nusy menuju pintu B dan mata gw langsung terpaku pada satu sosok kriwil dengan baret hitam yang sangat gw kenalin, serasa ga’ percaya gw menanyakan ampe 3x ke Nusy tapi dia tetep jawab bukan. Nekat gw dekatin pria kriwil yang sedang duduk bersila bersama rekan-rekan lainnya dan dengan sok akrabnya gw ulurkan tangan gw dan memekik
ANDREA!!! ANDREA HIRATAAAA!!!
(uppss maaf… sampe lupa kesopanan ama yang tua, harusnya kan gw manggil Bang Andrea)

Thanks God dia ga’ lari ketakutan ngliat gw… pertemuan yang ga’ disangka-sangka ini jelas bikin gw kaget, nervous, bingung, dan gw ga’ tau ngomong apa aja ma Andrea sampai gw inget ma novel yang masih diransel. Gw serahkan beliau untuk membubuhkan tandatangan dibuku yang masih bau toko itu.

Wahh kamu dapet cetakan pertama? Katanya.
Hidung gw kembang kempis ke-GR-an napas naik turun kegirangan namun kemudian sesak terserang asma… Gw ga’ bawa pulpen boooooo!!!!! Minjem ke yang disekitar qt ga da’ yang punya gw-pun mencoba menghibur diri dengan minta foto dengan Bang Andrea, senyum terindahpun dikibarkan. Gw yakin foto gw bakal meningkatkan nilai jual gw sebagai jomblo apalagi Nusy mengeluarkan SLR-nya, ahhhh pasti fotonya keren punya. Nusy kemudian minta camera pocket gw… ahh baik skali ni anak berusaha keras mengabadikan moment indah seorang Ndah, belum lagi mba’ baek hati yang duduk sebelah Bang Andrea mendapatkan pulpen dari salah seorang penonton (makasih ya mb’).
Dear Endah
Salam Selalu
N
B Inspired
Andrea Hirata

Sebelum gw kejang kegirangan, sebelum Andrea manggil security gw mengucapkan banyak terimakasih dan beranjak ke stage lainnya masih dengan memegang erat Mak Cik Maryamah dan memberondong nusy dengan kalimat-kalimat ketidakpercayaan gw dengan “keberuntungan/kejutan” yang baru saja gw peroleh. Barry yang gw kejar justru Andrea yang gw dapet, persis dengan banyak kejadian didunia ini seperti apa yang menimpa Paolo Maldini.. gw yang dikejar justru Andrea yang dia nikahi (PLAK PLOK PHLAKHH!!!). Kejutan itu ternyata tidak hanya sampai disitu karena Nusy menunjukkan hasil foto dengan kamera gw yang kabur. Aahh tenang…. kan masih ada yang dari kemeranya kan?? KYIAAAA ternyata tadi dia ga’ jadi make kameranya dengan alasan jenis lensanya tidak memungkinkan. Ihhh pengen gw nyari slender buat nggiles nusy tapi gw mo pulang kemana lagi jam 01.00 dari Senayan? Hehhh sudahlah… toh tandatangannya bisa difoto.

Esok harinya setelah puas memejamkan mata dari jam 4.30 – 10.00, selepas dzuhur qt ketemuan dengan Baginda di Pizza Hut Margocity Depok dan dia ngakak abis membaca cuplikan kisah Zainul Helicopter dengan sandi morsenya. Hmm.. sepertinya gw bakal berhasil ngomporin dia buat beli bukunya.

Pertemuan dengan Andrea sedikit banyak juga membuat gw khawatir, takutnya gw akan dimasukin sebagai salah satu tokoh dalam novelnya dan bernasib sama dengan Zainul Helikopter, Marhaban Hormat Grak, Muharam Buku Gambar, Berahim Harap Tenang, Munaf Katakanlah dengan memberiku nama belakang Ndah Pulpen ato Ndah Kabur… peace…