Thursday, November 27, 2008

JiFFest 5-9 Dec 2008 (Download Schedule & Program Guide)

Sampai saat ini websitenya JiFFest walaupun bertempat di Indonesia tapi bahasa Indonesianya lum juga muncul hihii... emange penonton yang mau dibidik duluan para expatriat or para turis mancanegara ya. Tapi jangan khawatir... karena pada program guide sudah ada terjemahannya koq, silahkan download jadwal dan program guidenya di bagian bawah artikel ini.

CARA MENONTON FILM-FILM JIFFEST:

Calon penonton JiFFest dapat memilih satu atau beberapa kategori dari pilihan Membership Card berikut:
  1. WORLD CINEMA, biaya membership Rp. 20.000, mendapatkan 1 Membership Card dan Tanda Masuk berwarna Kuning untuk 1 waktu pemutaran yang diinginkan. Harap diperhatikan bahwa kategori World Cinema juga berlaku untuk pemutaran umum Film Pembuka, Film Penutup, dan beberapa Premiere. Silakan merujuk pada setiap halaman film-film Gala Premiere untuk mengetahui ketersediaan pemutaran film-film tersebut untuk umum.
  2. FILM-FILM GRATIS, tidak ada biaya membership, mendapatkan 1 Membership Card dan Tanda Masuk berwarna Hitam-Putih untuk 1 waktu pemutaran yang diinginkan.
  3. Tanda masuk untuk pemutaran gratis hanya bisa didapatkan selama festival berlangsung (5-9 Desember 2008), dibagikan 1 jam sebelum waktu pemutaran tersebut di setiap harinya dan hanya berlaku untuk 1 tanda masuk saja.

Ketentuan Membership Card:
1. Membership Card ini harus diperlihatkan saat memasuki tempat pemutaran film.
2. Membership Card hanya berlaku selama festival tahun 2008 (tak dapat diperpanjang).

Cara pendaftaran Membership Card:
  1. Calon anggota mengisi formulir keanggotaan yang juga merupakan formulir pemesanan film-film sesuai pilihannya.
  2. Berdasarkan formulir yang telah diisi, petugas registrasi akan mengeluarkan Membership Card dan Tanda Masuk sesuai permohonan calon anggota.
Tempat dan Waktu Pendaftaran:
Djakarta XXI, Jl. M.H. Thamrin No. 9 Jakarta Pusat.

Telepon: (021) 3156725.
27 November – 5 Desember 2008. 12:00 – 20:00.
(Tanggal 5 Desember, tempat pendaftaran buka sampai pukul 22:00)

Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No. 1 Jakarta Pusat.

Telepon: (021) 23580200.
27 November – 4 Desember 2008. 12:00 – 20:00.
5 Desember – 9 Desember 2008. 12:00 – 21:30.

Platinum XXI, fX Lifestyle X’nter, Lantai 7, Jl. Jend. Sudirman Pintu Satu Senayan, Jakarta 10270.

Telepon: (021) 30030888.
27 November – 4 Desember 2008. 12:00 – 20:00.
5 Desember – 9 Desember 2008. 12:00 – 21:30.

We'd see the day When Nobody Die (A Song for Mumbai)

From underneath the trees, we watch the sky
Confusing stars for satellites
I never dreamed that you'd be mine
But here we are, we're here tonight

Singing Amen, I, I'm alive Singing Amen, I, I'm alive

If everyone cared and nobody cried
If everyone loved and nobody lied
If everyone shared and swallowed their pride
Then we'd see the day when nobody died

And I'm singing Amen I, Amen I, I'm alive.. Amen I, Amen I, Amen I, I'm alive

And in the air the fireflies Our only light in paradise
We'll show the world they were wrong
And teach them all to sing along

Singing Amen, I, I'm alive .. Singing Amen, I, I'm alive (I'm alive)

And as we lie beneath the stars We realize how small we are
If they could love like you and me Imagine what the world could be

We'd see the day when nobody died


Seandainya tidak ada pembantaian terhadap muslim Kashmir oleh Hindu India, seandainya penyelesaian tindak kejahatan bukan hanya berhenti di pengadilan tetapi langsung ke akar permasalahan, seandainya penindasan terhadap kaum muslim tidak melahirkan dendam yang menelan korban yang tidak terkait konflik, seandainya... ah entahlah... sebagai orang yang tidak terlahir di wilayah konflik gw ga' ngerti sampai sejauh apa dampak konflik pada kejiwaan seseorang.


Benar kiranya apa yang diucapkan Chad Kroeger vokalisnya Nickelback
JIka setiap orang saling memperhatikan dan tak ada airmata
JIka setiap orang saling mencintai dan tak ada yang berdusta
Jika setiap orang saling berbagi dan menundukkan kesombongannya
Maka kita akan melihat suatu hari dimana tidak ada seorangpun mati sia-sia

*Turut berduka atas setiap tetes darah yang mengalir di Mumbai

Monday, November 24, 2008

Tropic Thunder: Tertawalah Sepuasmu (Puas Puas Puaaazzzz!!)

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Darah mengucur bak air mancur dari kepala seorang prajurit yang sedang melakukan kontak radio, belum sempat rekannya menggantikan posisinya sebuah bayonet mengoyak perutnya hingga isi perutnya terburai. Sebuah helikopter telah menunggu untuk evakuasi tapi Four Leaf belum muncul, ketika akhirnya four leaf muncul sebuah granat (ato roket gw lupa) siap menerjang heli. Tindakan heroik ditunjukkan Four Leaf dengan menangkisnya hingga hilanglah ke dua pergelangan tangannya.
SADISS!!!

Tapi kenapa penontonnya pada ketawa?? Siapa yang lebih Sadis dari menertawakan kejadian "sadisisme"? Gimana qt ga ketawa dan sesekali celetukan "bodoh, dodooll, goblog ato bahkan huueekk" terdengar di studio 3 tempat film Tropic Thunder diputer, coz semua adegan itu emang menggelikan, Robert Downey Junior bermain sangat cemerlang di film ini begitu juga tingkah Jack Black yang menjengkelkan dan yang sangat mengejutkan kehadiran Tom Cruise sebagai produser sungguh sebuah penampilan yang cemerlang (kalo ga' cermat ga' bakal ngeh kalo ini tom cruise.... endut, botak n jelek bow). So lengkaplah sudah... produser edan, sutradara bodoh, penulis cerita yang sok pahlawan, pemain film yang egois, naif, gila, sedikit waras dan homo berkumpul dalam sebuah pembuatan film yang ternyata sebuah kisah nyata.. KONYOL!!

Tropic Thunder menceritakan pembuatan film dengan biaya yang sangat mahal namun ga' kunjung selesai karena semua pemain bintangnya banyak maunya. Hingga muncul ide gila dari Four Leaf sebagai penulis cerita untuk membawa mereka ke peperangan sesungguhnya. Damien sang sutradara sangat setuju dengan ide ini, so kamera dipasang dihampir semua lokasi hutan dan kelima bintangpun diturunkan ditengah hutan. Ketika tubuh Damien hancur berantakan akibat ledakan ranjau Speedman (Ben Stiller) menganggapnya salah satu trick kamera saja sehingga dengan tenang dia mencomot kepala Damien dan menancapkannya di senjatanya. Perjalananpun dimulai, Kirk Lazarus (Robert D Junior) yang menyadari bahwa ini bukan lagi sebuah film memprovokasi 3 rekannya untuk mengambil rute yang benar sementara Ben bersikeras melanjutkan adegan film sesuai skenario dari Damien hingga akhirnya dia tertangkap kelompok narkoba dan merekapun minta tebusan 50jt dolar. Permintaan ini tentu saja ditolak dengan kasarnya oleh produsernya (Tom Cruise) bahkan Tom membujuk manajer Speedman yang diperankan oleh Matthew McConaughey untuk mengacuhkannya demi asuransi yang nanti akan mereka peroleh. Perjalanan Kirk, Alpha Chino, Kevin dan Jeff dengan berbagai masalah yang muncul dari mereka sendiri justru mengantarkan mereka ke sebuah perkampungan tempat Ben ditangkap. Tindakan penyelamatanpun direncanakan. Mereka berhasil masuk ke perkampungan dan melumpuhkan pimpinannya serta anak buahnya. Namun keberhasilan ini tidak berlangsung lama, karena Jeff yang sudah rindu dengan narkoba malah mengincar gudang narkoba, sedangkan Ben yang akan diselamatkan justru merasa disanalah tempatnya karena semua orang menyukainya sebagai "Simple Jack", Kirk juga ga' kalah gila eh justru disini ia sembuh dari kegilaannya dengan mulai menyadari siapa dia sebenarnya... bukan pria berkulit hitam, bukan juga tokoh-tokoh yang pernah dibintanginya (gw siap ngakak kenceng kalo dia mo bilang.. n i'm not the ice man! untung ucapan itu ga' ada). Helikopter sudah menanti, evakuasi belum selesai sedangkan kelompok narkoba telah kembali menguasai wilayahnya. KACAU!!

Ben Stiler emang selalu jago mengocok perut penikmat film, sepanjang film kita disuguhkan adegan konyol percakapan sinis. Semua bermain apik tapi tentu saja gw akan memilih Robert Downey Junior sebagai roh film ini dan kehadiran Tom Cruise walaupun hanya sebagai cameo tapi sangat memukai actingnya (ahh.. as usual dunx ya...). Ga usah nunggu sampai weekend, langsung aja nonton Tropic Thunder hari ini juga. Di jamin lo bakal tertawa ampe puaasssssss.

Sunday, November 23, 2008

Blackberry, Jazz, Nissan dan Gengsi

Ndah, emange apa sih kelebihan Blackberry dibandingin O2-ku dan E51-mu?

Gw sedikit tergagap dengan pertanyaan pak bos, gw menjawab sekenanya sambil mencari wangsit ke mbah gugel. Hikss... jangan bandingin dengan E51 saya dunx pak, ini kan ponsel bisnis murahan yang bagi saya sudah cukup membantu browsing, nyimpen file kerjaan, file iseng dan seabreg mp3 hehehe.. Kalo mau mbandingin Blackberry ya dengan O2 atau kalo Nokia ya E71, walopun sebagai pecinta Nokia saya akan memilih E71 yang harganya cuma separonya Blackberry.

Emange regone piro?

Sekitar 4,8juta pak. Nah ini ada yang mbandingin Blackberry dengan Nokia E71

  • Dimensi E71 yang lebih kecil dari BB (114 x 57 x 10 mm)
  • Kedalaman warna yang 16juta warna berbanding 65k milih BB Bold.
  • Memiliki dukungan HSCSD
  • Masih support InfraRed
  • 3.15MP Kamera (BB Bold hanya 2MP)
  • Memiliki FM Radio
  • Batre yang hampir dua kali lebih tangguh dari milik nya BB Bold.
  • E71 tidak lagi support BB Connect tapi ada banyak aplikasi gratisan yang mampu memberikan solusi Push Mail secanggih milik BlackBerry.
  • E71 + Symbian OS yang tidak (belum) dimiliki oleh BlackBerry sampai saat ini adalah dukungan aplikasi yang super banyak

Keunggulan Blackberry dari sisi Real time data-nya pak, istilahnya "Always On, Always Connected". Kalo HP kita kan pencet tombol email baru emailnya ter-update. Satu lagi pak yang jelas bikin mahal, tulisan "sent from my blackberry"-nya itu lho yang nambah gengsi.

Ya malah repot dunx kalo tiap email masuk langsung muncul di HP, lah emailku banyak banget. Lagian kalo soal tulisan itu kan bisa kita bikin signature sendiri, entar aku mau bikin tandingannya  "sent from my kondom beri-beri"?

Wuakakakakk gw cuma bisa ketawa kalo keisengan pak bos dah keluar. Eitss jangan salah dulu, kondom itu nama komunitasnya "komunitas dosen miskin" walopun menurut gw sih komunitas dosen makmur. Gengsi emang mahal dan demi life style biar masuk kelompok orang yang gaol dan hightech segenggam gadget bukan lagi ditilik dari fungsinya, seperti ketika demam I-phone menghinggapi pengguna ponsel. Sewaktu gw n nusy nonton konser Glen Fredly, 4 orang dibangku VVIP yang terdiri dari 2 orang ce' gaol, 1 co' gay dan 1 bencong ngobrolin Blackberry dengan suara yang bisa didengar radius 2km (off course gw lebay!) dan cukup bikin qt ketawa geli sambil nahan mual ndengerin mereka yang sok hightech. 

Tapi tanpa mereka tentu maenan mahal tidak akan laku, maka beruntunglah orang kaya yang dengan kelebihannya bisa membeli apapun yang terkadang ga' mereka butuhkan. Sementara gw cuma bisa mupeng melihat gadget keren, mobil sport, apartemen dengan perhitungan fengshui yang konon membawa hoki dan deretan barang mahal lainnya.

Gw juga gengsi kalo suruh ndengerin lagu dangdut dan dengan sombongnya mengaku kalo menyukai jazz tapi ketika Honda Jazz begitu booming dan gw kembali cuma jadi penontonnya maka gw-pun berikrar...

"Kalo Honda ngeluarin Honda Dangdut baru gw mo beli!!"

(khusuk berdo'a semoga Honda ga' ngeluarin versi dangdut-nya)

Heiii.. bukankah kita harus pintar-pintar memperkuat gaya gravitasi agar impian kita ga' melambung jauh meninggalkan bumi tempat kita berpijak? Artinya gw harus realistis dengan impian gw jadi tidak perlu memperalat diri sendiri atau bahkan orang lain demi mencapai impian. Makanya ketika Metro TV menayangkan My Dream Ride sedan Nissan GTR dan seorang temen menggoda soal Nissan Terrano impian gw, dengan bangga gw berkata

"Saat ini gw juga sudah mendekati ke mimpi gw, lo ga' liat apa sebentar lagi gw bisa ndapetin Nissan. Tuh gw dah beli, tinggal ganti "i"-nya duanx!"

(tersenyum bangga sambil nglirik kaleng wafer Nissin)

Ahh gw emang selalu bisa menghibur diri sendiri..... (Makan tuh gengsi!!)