Sunday, November 16, 2008

Jangan Pernah Kau Bunuh Mimpimu

Mengapa harus ada airmata saat mimpimu kembali hancur, adakah yang perlu disesali dari mimpimu sehingga kau biarkan dirimu terjaga agar mimpi tidak akan pernah datang membuaimu?

Seperti pohon yang tidak putus asa menumbuhkan tunasnya seperti itulah seharusnya kamu menumbuhkan mimpimu. Angin kadang datang tergesa-gesa dan dengan kekuatan ganasnya merontokkan dedaunan dan bunga-bunga yang baru saja memberanikan diri membentuk kuncupnya. Namun selama akar masih kekar mencengkeram tanah dia tidak akan berhenti menyesap air, bersama matahari yang selalu menemaninya tiada kata menyerah baginya membentuk tunas-tunas baru, ranting-ranting baru dan bunga-bunga indah yang akan mempercantiknya.


Angin mungkin akan kembali datang merenggutnya tapi angin juga bisa datang dengan kelembutan belaian seorang ibu membawa serta serbuk sari untuk putik bunga yang telah lama menanti kehangatannya. Suatu saat dari pohon yang daunnya pernah rontok, dari pohon yang rantingnya pernah patah, dari pohon yang kuncup bunganya pernah jatuh sebelum mekar akan bermunculan buah termanis yang menyegarkan. Tidakkan kamu ingin memetik buahnya??

Hapus airmatamu, tataplah kembali dunia dengan keyakinan dan ketangguhanmu. Kembalilah bermimpi sahabat, dalam mimpi-mimpimu kutemukan senyuman terindahmu. Jangan biarkan badai merenggut senyum itu, jangan pernah kau bunuh mimpimu.

6 comments:

  1. begitulah dunia, angin tak dapat ditolak dan daun pun akan tetap tumbuh...cieeee......

    ReplyDelete
  2. Semua berawal dari mimpi.
    Selanjutnya teruslah bermimpi. hehehehehe

    ReplyDelete
  3. ngutip syair-nya nidji........
    "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia"

    ReplyDelete
  4. @ andri&nusy: yupss, Rialto bilang "Let's Dream Another Dreams". Mari bersama-sama qt taklukkan dunia, ayo qt bisaaaa!! (halah ka' politikus aja gw)

    ReplyDelete