Wednesday, April 22, 2009

Trimakasih untuk persahabatanmu..

"lo pengertian dikit keq ma temen lo, qt masih capek"

"justru karena gw juga capek makanya rapatnya sekarang, habis itu tinggal tidur, beres kan"

"lo bilang gw egois, siapa yang sebenernya egois?? semua pengen istirahat dulu, habis makan baru kita rapat"
"gw mau rapatnya sekarang"
"gw mau tidur sekarang!"
dengan kemarahan yang meluap bercampur letih setelah seharian berkeliling kampung gw ninggalin ke-4 temen gw yang cuma diam didepan TV. Pintu kamar yang dari tadi diem aja (bahkan ka'nya dari gw dateng pintunya juga diem) justru menjadi pelampiasan kemarahan gw. Entah dah keberapa kalinya gw berantem ama Echa sang korlap desa tempat gw KKN dan semua berlangsung masih dalam hitungan hari, bahkan belum genap 1 minggu gw dah membanting pintu kepala desa tempat kami diinapkan. Kalo perang dah mulai dan masing-masing kubu bertahan di bentengnya masing-masing (baca kamar) maka giliran Siti, Indra, Agus dan Masykur membawa pesan damai. Baru sehari kenal, Echa langsung mencap gw sebagai cewe' yang sangat tidak perempuan, semua tingkah laku gw menurutnya tidak pada tempatnya bahkan kegemaran gw pada olahraga dianggap hanya ingin mencuri hati cowok. Gw yang tumbuh dilingkungan keluarga dimana seorang laki-laki tidak malu untuk menyapu, mencuci baju/piring atau memasak dan memberikan kebebasan sepenuhnya kepada wanita-wanitanya untuk memperbaiki sambungan listrik ataupun menggemari olahraga, selalu dibuat emosi dengan penilaian bersifat gender.

Kerinduan akan sahabat kampus dan kost meluap tak terbendung, ini pertama kalinya gw terpisah jauh dengan temen kampus yang hampir 4 tahun selalu bareng melewatkan berbagai kegilaan, tanpa temen yang sehati ditempat terpencil dengan suasana panas membuat gw sedikit melow. Setelah makan malam gw lebih sering duduk diberanda rumah memandangi bintang yang ga' pernah gw tahu bentuk rasinya, mendadak terpukau dengan bunga liar disekitar saat melewati perkebunan tembakau, jagung dan teh. Untunglah saat itu belum ada group band banci ka' sekarang, Dewa dan Padi masih menyelamatkan gw dari kejenuhan.


"gw kangen.... lo kesini dunx, tengokin gw"
"desa lo tu jauh banget Ndah, jalannya masih berbatu pula. udah sabar ajah.. namanya juga temen baru ya banyak lah kesalahpahaman. lo kan biasanya cuek"
"gimana mo cuek kalo qt 1 rumah 1 meja makan. whoaaa... gw ga' betah, gw mau pulaaaaaangg"
"ya udah pulang aja, lo ngulang KKN lagi dan ketemu ma orang macem Echa lagi. mau?"
"bete! ga da sinyal HP ga da internet ga da majalah. nelfon lo aja musti turun gunung dulu"
"mau dikirimin apa?"
"cincin, gelang, kalung, berlian"
"emange gw raja minyak!!"
tidak sampe seminggu setelah telfon sebuah kiriman datang, rangkaian surat lucu, majalah F1 dan majalah Liga Italy bikin hati semringah. upss... apa tuh yang jatuh... cincin perak dengan taburan berlian (palsu) berbentuk pita, whuakakakkkk... ce' banget sih. thx friend.. i know u always there for me.  

****************************
"Nitip salam dunx buat Rini, koq lo ga' bilang-bilang punya temen manis ka' dia"

Sejak pertemuan kelompok KKN semua desa Echa jadi lebih manis ke gw, apalagi kalo bukan pengen mengorek info tentang Rini yang sejujurnya gw ndiri ga' tau. Infonya gw dapet secara berantai, walopun Rini dah punya co' tapi Echa ga' peduli, baginya Rini adalah wanita dambaan yang akan mengakhiri petualangan cintanya sebagai playboy. Secara Rini emang ce' manis, lembut dengan gaya bicara yang halus, benar-benar wanita dalam kamusnya echa. Atas permintaan Rini gw nurutin untuk tidak bercerita banyak tentangnya karena dia ga' mau hubungan dengan co'nya terganggu, tapi sepertinya tebar-tebar pesona dengan semua sikap manis, santun, gentle, perhatian dan romantisme Echa mulai menggoyahkan hati Rini. Sejak saat itu gw samasekali ga' peduli dengan kisah cinta segitiga itu... buat gw kesetiaan adalah yang utama, kalopun mo pindah ke lain hati maka akhiri dulu ikatan yang lama.

"apa maksud lo crita ke Rini soal kehidupan cinta gw"

"gw?? crita ke Rini?? ga' salah lo, ketemu aja gw jarang"
"terus darimana Rini bisa tahu kalo gw playboy kalo bukan dari elo"
"ya ampun cha, 2 orang yang sedesa ma Rini temen kampus lo kali. mereka yang lebih tahu tentang lo daripada gw."
"tapi cuma elo kan yang ga' suka Rini akhirnya deket ma gw. Ngaku aja lo! Lo suka kan ma gw"
"GR banget sih lo!! Apa slama ini semua ce' yang deket ma elo, lo pikir naksir, cinta, adore You!! Temen gw hampir semuanya laki Cha, gw deket, perhatian dan sayang ma mereka semua, apa itu lo pikir gw menebar pesona buat ngedapetin salah satu cinta mereka?? Lo ga' tau gw cha.. seujung kukupun lo ga' tau gw. Urus sendiri cinta lo!!"

Dada rasanya mau meledak menahan emosi, ingin menangis sekaligus berteriak sekeceng-kecengnya menyaingi auman raja hutan yang sedang berkelahi tapi semua tidak bisa terlampiaskan. Qt masih berjalan dijalan desa yang berbatu sambil berharap ada truck pickup yang bisa qt tumpangi untuk mencapai pangkalan angkot yang masih 2km lagi. Namun amarah ternyata memberikan tenaga yang luar biasa buat gw melangkahkan kaki lebih panjang dan lebih cepat, suatu hal yang tidak pernah terjadi selama hampir 3 minggu tinggal didesa Sojopuro.. gw berhasil mencapai pangkalan angkot dengan berjalan kaki. Kami saling membisu didalam angkot yang akan membawa kami ke kota Wonosobo, Echa akan membeli kebutuhan tim KKN kami di Wonosobo sedangkan gw akan kembali ke Purwokerto mencari dana tambahan untuk hadiah lomba. Namun yang ada dibenak gw bukan lagi kepada siapa gw ngajuin proposal yang ada ditangan tapi kepada siapa gw meluapkan kemarahan ini.

"Lo naik angkot itu untuk ke terminal, berani sendiri kan?"

Gw hanya mengangguk dan melangkahkan kaki menuju angkot di antrian paling depan. Ga' terlalu penting buat menjawab basa-basinya.
"Ndah.. tunggu!"
Dengan malas gw menahan kaki yang siap menaiki angkot dan berbalik menuju arah suara Echa, disana... dia berdiri dengan wajah yang sangat bersahabat dihiasi senyuman manis dan 2 ice cream conello dikedua tangannya. Tangannya terulur memberikan ice cream kesukaan gw
"Hati-hati ya, kasih kabar kalo udah nyampe"
Tidak ada permintaan maaf, tidak ada kata penyeselan.. tapi kami sama-sama tahu bahwa peperangan telah usai. Tidak peduli siapa yang benar siapa yang salah, tanpa peduli siapa yang menang siapa yang kalah pada saat itu kami tahu telah memiliki persahabatan yang jauh lebih indah dari sebelumnya.
"Thanx... entar gw emailin deh"

"Huuu gaya yang ntar malem dah bisa internetan"

**********************************

Mulai saat itu gw adalah adeknya, walopun sebenernya secara usia dia setahun lebih muda. Kami saling memahami dan menghargai karakter kami masih-masing, suatu hal yang mestinya sudah kami lakukan sejak awal bertemu. Suasana didalam rumah kepala desa menjadi jauh lebih damai, banyak becanda dan makin semangat nyelesein program. Hidung gw yang tidak menjulang (baca pesek) selalu jadi korbannya, hidung Echa yang gede juga ga' kalah jadi korban celaan sehingga dia dapet nickname "Petruk". Di akhir masa KKN ada keengganan untuk berpisah sehingga kami ber-6 memutuskan memperpanjang hingga seminggu lagi. Maen ke kebun teh, menyusuri kota Wonosobo mencari tempe kemul dan mengitari kawasan Dieng yang mempesona. Saat perpisahan Indra dan Echa menyanyikan lagu "Begitu Indah" dengan syair yang diubah khusus buat gw...terimakasih Tuhan.. kembali gw mendapatkan sahabat-sahabat yang begitu menyayangiku.

SELAMAT ULANG TAHUN CHA....
SEMOGA MAKIN SUKSES DALAM BERIBADAH DAN BEKERJA
SEMOGA KEBAHAGIAAN SELALU MENYELIMUTI KELUARGA KECIL YANG LO BINA BERSAMA RINI DAN MALAIKAT KECIL YANG LUCU ITU
WISH D' BEST 4 U'R WISHES
TERIMAKASIH ATAS PERSAHABATAN YANG SUDAH BEGITU INDAH

MAAFIN GW KALO AKHIR-AKHIR INI JARANG ANGKAT TELFON OR BALES SMS LO

Sebuah coretan sederhana pernah gw tulisin ditengah pertengkaran qt, persahabatan... indah sekali bukan akhir yang qt peroleh.


"The Woman In Me"

Katamu…..
Wanita adalah bulan 
Warnai keindahan malam dengan kelembutan sinarnya 
Lintasi kegelapan malam dengan pesona sabit hingga purnamanya 

Kamupun bertanya... Dimanakah kusimpan bulan dalan diriku 
Pintamu padaku.. Hadirkan bulan dalam diriku


Tahukah kamu…
AKU ADALAH BULAN 
Aku tak mampu bersinar
Dan aku tak peduli jika matahari tak berbagi sinarnya
Aku tak mampu merubah wujudku
Dan aku tak peduli jika bumi terus menghalangiku
Aku akan selalu ada di sepanjang hari
Walaupun matahari akan menghalangiku
Aku akan tetap bulat dan utuh
Walaupun bumi permainkan kehadiranku 

Aku akan tetap dan akan selalu menjadi bulan
Apapun yang akan kau lihat dalam dariku 
AND I’M HAPPY JUST TO BE ME 
I luv u all my dearest friends.... thx 4 u' friendship.

25 comments:

  1. Aaaaah indahnya. Jadi jadi.. echa akhirnya sama rini juga ya? sooo sweeet seperti conello *sambil nyuap baskin robbins*

    ReplyDelete
  2. huwiiiiii
    nih gue kasih tissue dari intan permata buat ngelap tangis lo^^
    terheru
    hahahahhaa

    ReplyDelete
  3. co cwiiiiiitttt... tumben aku mbaca sampe abis cerita ginian. artine, crita dari hatinya mengena banget.

    ReplyDelete
  4. echa emang pejuang tangguh!!
    akhirnya rini mutusin pacarnya... pilihan yang tepat:)

    ReplyDelete
  5. INTAN PERMATA??
    manna manna... mauuuuu
    **mata melotot iler ngeces badan kejang-kejang
    **gw epilepsi apa happy sih

    ReplyDelete
  6. Ndah... STOP membohongi publik!! hehehehe Bulan emange kek gituh yak?

    Baguuuuuuuuuuuuuuuuuusssss!!!! ihikz..ihikz.. gw menangis terharu... Kirain endingnya elo ama echa ;P
    Huaaaaaahuahuahua...snif..snif... Ndah bikin mellow....

    Very touchy ^^

    ReplyDelete
  7. it's trully from the bottom of my heart
    thx a lot udah ga' nyerah tulisan panjang gw hehehe

    ReplyDelete
  8. pssstttt ini kalo danang yang bikin cerpen, secara dia kan sinetron banget

    terharu juga?? gw jg melow nih
    **meluk ari n nangis bareng whuaaa...

    ReplyDelete
  9. huwkakakakkaka ...
    huwakakakkakak ...
    -ngakak2-
    maklum pak raam punjabi maunya gitu sih
    -boong mode on-
    hahahahaa

    ReplyDelete
  10. aq td ngiranya jg gitu
    kan kata radja benci bilang cinta
    hahahhahaa
    -duh band2 gue kok klo g radja ya kangen ya hijau daun-
    huh
    -nangis meratapi kuping sendiri-
    hahhahaa

    ReplyDelete
  11. uhuy...
    Cie cie..


    Panggil om Samhud :-D

    ReplyDelete
  12. ikutan nangis meluk kura2 ku...
    huhuhuhu....

    ReplyDelete
  13. APPAHHH!! Jadi semua ini karena DIYA??
    **meriam belina mode on!!

    ReplyDelete
  14. lho kan meningkat itu namanya, setidaknya dah mengenal musik pop
    masa' dr dulu ama Bang Rhoma wae :P

    ReplyDelete
  15. ada apa ini ada apa ini.....
    kenapa om sam terlibat juga dalam kasus ini?? :-S

    ReplyDelete
  16. kura-kura lo masih kecil kaleeeee.. bisa mati lah lo kekepin gitu
    ayo turunin!!
    peluk aja boneka pitak lo itu :P

    ReplyDelete
  17. hik..hikss...terharu...moga langgeng ya

    ReplyDelete
  18. emang teh desi ditanya apa ma inPo-temen:D

    ReplyDelete
  19. amiiin... smalem sms-an n dia bilang si kecil dah bisa tengkurep...
    huhuuuu.. jd kangeeen

    ReplyDelete
  20. Ndah koq gw terpaku pada ucapan inih yak?

    ReplyDelete
  21. kenapa ri... apa lo pernah mengalami?? sbg subjek ato objek pelengkap penderita ;))

    itu prinsip gw ri...
    harre GENNE msh SETIAAAA??? wuakakkkkkakk juadul pisan sih guweh

    ReplyDelete
  22. huaaaaaaaaaaaahuaaaaaaaahuahua ihikzihikz snif..snif..snif...

    ReplyDelete
  23. hmmmm.....postingan kali ini bener2 dalem.
    tapi ya, sepleboy2nya cowo, apda akhirnya berlabuh juga ya. hehe...

    ReplyDelete
  24. sumurr kale om...

    trus kapan atuh om sam menyandarkan perahunya, ga' cape' apa jd playboy kalangan tante2 girang
    =))

    ReplyDelete